Bahkan kata dia, masyarakat dan tokoh adat Lemarang sudah 2 kali meminta langsung kepada bupati Manggarai Kamelus Deno namun saat ini belum terealisasi.
“Harapan kami masyarakat Lemarang agar pemerintah segera membangun jembatan wae kulit 2 agar ketika musim hujan kami tidak kesulitan lagi,” ujarnya.
Sementara saat ditemui SwaraNTT.Net di kediamannya, Penjabat Kepala Desa Lemarang Heribertus Jehali, menyampaikan untuk ketiadaan jembatan itu tidak terlalu berdampak pada urusan pemerintah.
“Untuk sementara kita masih merasa nyaman saat musim kemarau seperti ini, tapi ketika musim huhan sedikit ada kesulitan,” ujarnya.
Namun iya mengakui ketika masuk musim hujan sungai itu cukup berdampak pada urusan pemerintahan karena putusnya akses transportasi, apalagi di desa Lemarang juga tidak ada jaringan telepon sehingga semua akses terputus.
Ketika ditanya, apakah desa sudah mengusulkan kepada pemerintah?, Heribertus menjelaskan, Kami usulkan itu melalui DPRD Provinsi NTT dapil Manggarai seperti Pak Vinsen Pata, Ibu Yeni Veronika. Tak bosan-bosan kami sampaikan itu untuk percepatan pembangunan,” ujarnya.
