Praktisi pendidikan ini berharap Nadien mampu menerjemahkan dengan baik dan benar pesan Jokowi.
“Kita (VIP) berharap Nadiem Makarim memandang pendidikan secara lebih holistik, bukan sekadar melayani kepentingan pasar dan industry dengan menyiapkan peserta didik menjadi tenaga-tenaga kerja,” tegak Hendrik.
Hendrik menegaskan, konsep link-match seperti yang disampaikan Jokowi pernah menjadi roh politik pendidikan masa Orde Baru, dan terbukti gagal.
“Sistim pendidikan link-match sudah pernah berlaku di Orde baru. Saat ini, Indonesia tertinggal jauh bahkan dari negara-negara maju di kawasan ASEAN. Jika pendidikan hanya untuk melayani industri dan dunia kerja, Nadiem bisa saja menciptakan robot dan memperbanyak aplikasi,” tegasnya.
Komentar