Namun, keseluruhan kategorisasi minyak sereh wangi itu, termasuk kelompok besar minyak atsiri yang berwujud cairan kental. Pada suhu ruang, minyak sereh wangi muda menguap, sehingga memberikan aroma yang khas.
Pria yang kerap disapa Veri menyatakan, Indonesia termasuk penghasil minyak atsiri terbesar kedua di dunia. Sereh Wangi (Cymbopogon nardus), termasuk salah satu minyak atsiri dengan nilai ekonomi tinggi. Hal itu dibuktikan dengan tingkat kebutuhan akan minyak sereh wangi di dunia, mencapai 3000 ton per tahun.
“Indonesia baru mampu mengekspor 800 ton minyak sereh wangi per tahun. Sementara pasar minyak sereh wangi cukup luas,” ujarnya.
Melihat peluang itu, demikian Veri, berdasarkan pengalaman bekerja di perusahan minyak atsiri tahun 2015-2018, pihaknya mengembangkan lahan sereh wangi seluas enam hektar di kampung halamannya, Sambi, Reok Barat. Pada 13 Juni 2020, kegiatan pengembangan sereh wangi ini memasuki tahap produksi (penyulingan) untuk siap dipasarkan.
“Untuk pemasarannya, saya akan ekspor ke luar negeri seperti Philipina, Amerika dan Jepang. Sebagiannya dikemas untuk kebutuhan lokal sebagai minyak gosok, pengharum alami, atasi sakit kepala, anti bakteri dan jamur, dan mengatasi peradangan” jelas Veri.
Pemuda asal sambi Reok Barat ini pun mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Manggarai juga semua pihak agar pengembangan usahanya berjalan lancar. Sebab, sebagaimana usaha baru dirintis, membutuhkan dukungan agar operasional produksi minyak sereh wangi berkelanjutan ujarnya.