Mendiang TLJ menurut mereka merupakan korban kesalahan penanganan, penetapannya sebagai PDP Covid-19 hanya berdasar pada asumsi, bukan pada fakta hasil rekam medis. Sehingga dengan tegas mereka meminta agar cukup “satuTheresia” saja yang menjadi korban dan tidak ada lagi Theresia lainnya.
Dengan mengusung baliho yang bertuliskan cukup “SatuTheresia” masa aksi begerak dari rumah Almarhumah melewati pertokoan, lalu menuju halaman depan kantor Bupati Manggarai.
Aksi ditutup dengan pembacaan Puisi yang dibacakan langsung oleh putra kedua mendiang TLJ AR dan penyalaan lilin serta Doa bersama di depan Kantor Bupati Manggarai. Setelah acara tersebut peserta aksi membubarkan diri dengan tertib.