TP PKK Kabupaten Manggarai Jalin Kerja Sama Dengan YPII Gelar Tariining Ketahanan Iklim

Dalam sambutannya kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Yos Jehalut menerangkan, dalam konteks ketahanan iklim semua berpikir sederhana seperti apa itu implementasi ketahanan iklim.

“Dimana-mana terjadi kecemasan dan keresahan dan dari data-data juga hampir menampilkan ada sebuah ancaman kedepan akibat perubahan iklim yang ekstrim,”ungkapnya.

Ancaman -ancaman ini kata Kadis Yos Jehalut ada di depan mata. Meski begitu harusnya ada kegiatan perventif atau tindakan antisipasi yang mesti dilakukan.

“pertanyaannya salah siapa. Misalnya Debit air semakin berkurang.Karena mestinya itu bagian partisipasi dari pada kita semua. Kami juga di PMD tidak bosan-bosannya mengerakan partisipasi masyarakat”ujarnya.

Dalam kaitannya dengan ketahanan iklim lainnya, Yos Jehalut menjelaskan, ada pihak NGO ,akademisi atau lembaga lainnya coba melakukan upaya reboisasi penanaman kembali pada lahan-lahan yang sudah gundul atau memanfaatkan kembali lahan-lahan tidur.

“Peran pemerintah sudah ada untuk menggerakkan,mesinnya itu ada pada masyarakat,”tutupnya.

Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Manggarai Meldyanti Hagur Marselina menjelaskan, tahun lalu TP PKK Kabupaten Manggarai didampingi YPII sudah mulai persiapan untuk ketahanan iklim dan melakukan studi banding ke Banyumas.

Hal yang dilakukan terkait studi banding di Banyumas jelasnya, pertama-tama mengunjungi tempat buah-buahan yang biasanya terdapat banyak lalat. Kemudian lanjutnya, di Banyumas juga terdapat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). TPS 3R di Banyumas juga sudah terbentuk hampir di semua titik

“Beberapa tahun lalu Banyumas pernah mengalami darurat sampah. Sampah di pasar kita saja informasi dari DLH hampir 4 ton per hari, belum yang rumah tangga, ketika di cek ke tempat buah, ternyata betul di sana tidak ada lalat. itu saja dulu, sangat sederhana jadi di Banyumas hampir tidak ada persoalan tentang sampah. Tapi tetap ada residu, residu yang paling sulit adalah sampah pampers dan pembalut wanita” ungkap Meldy.

Dijelaskan Meldyanti ,TPS 3R ini adalah, Reduce, Reuse, Recycle. Maksud dari langkah 3R ini jelasnya yaitu mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah.