“Beberapa titik sudah dilakukan peninjauan lokasi oleh pemerintah daerah, pihak kecamatan, pihak desa serta pihak PLN dan sudah berjalan saat ini, bukan tanpa hambatan ada hambatannya tetapi diselesaikan secara bersama-sama dengan pemilik lahan,” sebutnya.
Dalam pengadaan tanah ini, kata dia, baik Pemda Manggarai maupun PLN selalu duduk bersama masyarakat apa yang menjadi aspirasinya tanpa mengabaikan masukan dari warga.
Tujuan Pemda Manggarai mengundang sejumlah tokoh Poco Leok, baik yang tinggal di luar maupun yang berdomilisi di wilayah Poco Leok, terang Sekda Fansi Jahang, untuk mendengar secara langsung terkait rencana pengembangan PLTP Ulumbu di Poco Leok.
Rencana pembangunan PLTP Ulumbu di Poco Leok, lanjutnya lagi, Pemda Manggarai selalu membuka ruang untuk diskusi dengan masyarakat Poco Leok.
“Melalui diskusi seperti ini biar semuanya terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Dan semua informasi yang didapat nantinya utuh terkait berbagai hal,” bebernya.
Tua Gendang Rebak suku Tiwu, Thadeus Dapang, dalam diskusi bersama Pemda Manggarai dengan tegas mengatakan akan mendukung secara penuh rencana pemerintah melalui PT. PLN dalam pembangunan Geothermal di wilayah Poco Leok.
Thadeus mengaku senang digelarnya kegiatan diskusi terbuka rencana pengembangan Geothermal di Poco Leok oleh Pemda Manggarai yang menghadirkan langsung pihak PT. PLN serta Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman juga sebagai aktivis tambang di Indonesia.
Sebagai orang tua dan putra asli Poco Leok kata Thadeus, pihaknya mengaku kalau sering menemui langsung warga yang menolak pembangunan Geothermal.
“Terus terang, sebagai orang tua dan sebagai anak asli Poco Leok yang memiliki rasa tanggung jawab dengan keberadaan kampung halaman, saya sendiri datang temui beberapa orang yang kontra terhadap proyek Geothermal,” jelasnya.