Sementara itu general Manager PT PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara, Wahidin mengatakan upaya persiapan memulai pembangunan sudah dilaksanakan, salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat adat pada beberapa desa di Kecamatan Satar Mese yaitu Desa Lungar, Desa Mocok, Desa Wewo, dan Desa Golo Muntas melalui upacara adat yang disebut Tabe Gendang.
“Sosialisasi kepada kepada masyarakat di sekitar lokasi pembangunan itu, merupakan bagian dari tahapan prakonstruksi dan merupakan langkah awal yang sangat penting” Ucap Wahidin.
Pembangunan PLTP Ulumbu direncanakan memanfaatkan 7 area pengeboran, di antaranya 5 area sumur produksi dan 2 sumur reinjeksi.
Pengembangan energi panas bumi PLTP Ulumbu 2 x 20 MW harus diwujudkan, tutur Wahidin, sehingga mampu menciptakan ketahanan energi melalui renewable energy secara mapan dan berkelanjutan.
“Langkah ini, sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan peran energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025,” tutupnya.