Kepantasan menduduki sebuah jabatan, terang Hery Nabit, harus didukung dengan inovasi, jabatan apapun dan pada level apapun termasuk jabatannya sebagai bupati Manggarai.
Ia juga menyebutkan, bahwa kompetisi politik menentukan dirinya berdiri dihadapan ASN saat ini karena melalui proses politik, “ketika sudah terpilih maka politiknya selesai dan kemudian saya bersama saudara-saudara akan dinilai oleh pemerintah yang lebih tinggi”.
“Makin banyak inovasi berarti pemerintah provinsi dan pemerintah pusat menilai bahwa saya sebagai bupati layak berdiri dihadapan saudara-saudara semua,” sebutnya.
Disebutkan politisi PDI-perjuangan ini, kaidah demokrasi menentukan kepantasannya berdiri dihadapan seluruh rakyat Manggarai yang ditentukan oleh berbagai proses sejak awal, proses didalam partai, mendaftar di KPU, menjalankan kampanye dan mengikuti pemilihan.
“Saya tau bahwa sebagain dari kita masih merasa bahwa saya bukan orang yang pantas berdiri disini. Perlu diketahui saya punya standar kepantasan berdiri disini menurut kaidah demokrasi, kaidah demokrasi kita adalah One Man One Vote (satu orang satu suara),” tegasnya.