Ada banyak usulan serta kekhawatiran dari warga, jelas Bupati Hery Nabit, akan menjadi bahan evaluasi serta pembahasan di tingkat Kabupaten, setelah melakukan kunjungan selama tiga hari (Senin, Rabu dan Sabtu).
“Usulan-usulan ini menjadi pembahasan di tingkat Kabupaten, mana yang menjadi urusan pemerintah daerah dan mana yang menjadi urusan pihak PLN,” sebutnya.
Kepada media ini, tua Gendang Lungar Romanus Untak, mengaku mendukung rencana pengembangan energi Geothermal, yang lokasinya masuk dalam wilayah Gendang Lungar.
Baca Juga: Tokoh Adat Desa Lungar Manggarai Dukung Transisi Energi Pembangunan PLT Ulumbu
Selain sebagai tua adat gendang Lungar, lahan milik Romanus Inta, merupakan salah satu lokasi rencana pengembangan jaringan PLTP Ulumbu.
“Toe manga putus asa aku dukung rencana pembangunan de PLN ho,o, ai toe hanang aku dukung perluasan jaringan PLTP manga warga Gendang Bana Kole hadir leso ho,o; (Saya tidak putus asa untuk mendukung rencana pembangunan pihak PLN, karena saya tidak sendiri yang mendukung perluasan jaringan PLTP, masih ada warga Gendang lain yang hadir hari ini,” tegas Romanus Inta, yang didampingi warga Ndajang saat di Aula Kapela Stasi Lungar.
Secara tegas Romanus Inta, minta pemerintah agar pengembangan jaringan PLTP tetap jadi pada lokasi miliknya.
Terkait aksi dari Komunitas Warga Adat Poco Leok, Romanus Inta, berkomentar itu juga menjadi hak mereka untuk melakukan penolakan terhadap rencana pembangunan energi Geothermal.
“Yang saya mau dukung karena tanah saya salah satu lokasi rencana pembangunan Geothermal,” ucapannya.
Tanggapan warga Gendang Mesir terkait rencana pembangunan energi Geothermal
Saat sesi dialog berlangsung, Marsel, salah satu warga Gendang Mesir, kepada Bupati Hery Nabit, mengatakan lahan miliknya bukan salah satu lokasi rencana pembangunan Geothermal, tetapi yang perlu dipertimbangkan kata Marsel, terkait dampak untuk lahan miliknya dari pembangunan tersebut.
Menurut Marsel, salah satu lokasi rencana pembangunan energi Geothermal, berbatasan langsung dengan lahan miliknya.
