Manggarai, SwaraNTT.Net – Kunjungan kerja Bupati Manggarai Herybertus Nabit, di Desa Lungar, Kecamatan Satar Mese, pada Senin, 27/02/23, terkait rencana pengembangan jaringan PLTP Ulumbu disambut aksi penolakan oleh Komunitas Warga Adat Poco Leok.
Aksi penolakan sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Warga Adat Poco Leok tersebut meminta Bupati Hery Nabit, agar menolak rencana pembangunan proyek energi Panas Bumi atau Energi Geothermal pada wilayah tersebut.
Dalam rencana awal, Bupati Hery Nabit, akan menemui sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat serta pemilik lahan di sejumlah rumah adat di Desa Lungar, terkait aspirasi masyarakat rencana pembangunan Geothermal di wilayah itu.
Lokasi pertama dalam kunjungan Bupati Hery Nabit, berlangsung di Aula Kapela Stasi Lungar, untuk masyarakat Gendang Lungar.
Di aula Kapela Stasi Lungar, Bupati Hery Nabit, menyampaikan tujuan kehadirannya untuk menemui para masyarakat Gendang Lungar, agar mendengarkan secara langsung semua keluhan serta aspirasi masyarakat di wilayah tersebut.
Yang jelas, kata Bupati Hery Nabit, “saya tidak mau hanya mendengar suara-suara yang setuju dengan rencana pembangunan Geotermal, tetapi saya juga harus mendengar secara langsung dengan aspirasi warga yang tidak setuju rencana pembangunan Geotermal atau Energi panas bumi,” tegasnya.
Menurut Bupati Hery Nabit, masukan dari berbagai pihak seperti tokoh adat, tokoh masyarakat serta berbagai pihak merupakan sebagai dasar evaluasi serta pembahasan lanjutan di tingkat Kabupaten.
Sebagai penanggung jawab pembangunan daerah di Kabupaten Manggarai, jelasnya harus mengetahui kondisi sesungguhnya di lapangan secara riil.
“Ketika ada reaksi serta respon diluar dugaan kita itu merupakan sesuatu yang normal saja. Dan itu perlu kita dengar dan perlu kita serap. Dan jangan terlalu ditanggapi secara negatif dan terlalu jauh, itu hal yang biasa saja,” jelasnya.
Kepada Camat Satar Mese dan Kades Lungar, Bupati Hery Nabit mengingatkan agar selalu buka komunikasi secara terbuka dengan semua pihak.
“Saya sampaikan kepada pak Camat dan pa Kades, agar pintu komunikasi harus dibuka terus, sehingga masukkan dari Bapa, Mama serta pihak lain yang mendukung perluasan jaringan ini maupun tidak mendukung, agar pemerintah dapat informasinya secara riil,” tegas Bupati Hery Nabit.