Tergiur Keuntungan Besar, KCP BRI Mano Ngaku Jual Rokok Non Cukai Hingga Sebut Nama Agen K dan D

“Rokok merk Humer hanya 1 sampai 2 kios saja yang menjual di Ruteng (ibukota kabupaten Manggarai). Beda kalau jenis rokok King Garet, Arrow  dan Trek,” bebernya.

Dalam proses mengedarkan rokok tersebut jelasnya, tergantung permintaan orang kepercayaannya dilapangan, “semuanya tergantung permintaan kalau mintanya 2 dos saya kasih 2 dos, tergantung permintaan saja”.

Dalam berbisnis rokok non cukai, FS juga mengaku kenal dengan dua orang agen rokok lainnya (Dami serta Kasmir) yang berasal dari kecamatan Langke Rembong. Awal mulanya ferdi bergelut di peredaran rokok non cukai ini berlangsung sejak Agustus 2024 lalu.

Sebelumnya salah satu sumber yang enggang dimediakan namannya membeberkan keterlibatan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI unit Mano sebagai pengedar. Bahkan, Dia disebut sebagai orang dalam untuk mempermudah penyaluran kredit kepada ‘pemain’ rokok skala besar.

“Dia, diduga terkait pembiayaan atau modal bagi pelaku bisnis rokok ilegal. Bisnis rokok ilegal ini uang besar. Saya tahu pemain rokok di Ruteng itu dikasih sampai Rp1 miliar. Saya tidak tau persis apakah pake modal pribadi atau berupa meringankan proses kredit bagi si pelaku penjual rokok ilegal yang ada di Ruteng ini. Intinya dia terlibat,” jelas sumber media ini yang namanya diminta untuk tidak dipublikasi pada Minggu, 2 Januari 2025.

Menanggapai hal tersebut, FS yang menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI Unit Mano tidak membantah penyampaian sumber tersebut. Namun, ia membantah jika pihaknya dituduh sebagai orang dalam untuk meringankan proses kredit bagi pelaku penjual rokok ilegal di Ruteng.