oleh

Telan Anggaran Miliaran Rupiah ,Proyek Irigasi D.I Mata Mubazir?

Waingapu,SwaraNtt.net – Proyek Irigasi Daerah Irigasi (DI) Mata di desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupten Sumba Timur  yang menelan anggaran miliaran rupiah sampai dengan hari ini belum dimanfaatkan hasilnya oleh masyarakat  alias Mubazir. Anggaran proyek irigasi ini tercatat, pada tahun 2016 dianggarkan kurang lebih Rp.1,7 miliar ,kemudian tahun 2017 sebesar Rp.1,5 miliar dan di tahun 2019 senilai Rp.1 miliar, dan untuk tahun 2020 di rencanakan anggarannya sekitar Rp.1 miliar.

Pantauan Swarantt.Net Rabu (20/11/2019) dalam Rapat dengan Komisi C DPRD Sumba Timur dan OPD terkait Pembahasan Anggaran 2020, karena setiap tahun anggaran selalu di kucurkan untuk pembangunan irigasi ini, sementara hasilnya belum dinikmati oleh masyarakat.

Rapat ini akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk melakukan inspeksi ke lokasi proyek. Hadir dalam kegiatan inspeksi tersebut Ketua DPRD, wakil ketua I ,wakil ketua II ,Tim Banggar  dan beberapa anggota DPRD lainnya serta Staf Sekretariat DPRD dan kepala dinas PUPR di dampingi KaBid Sumber Daya Air.

Salah satu pegawai Sumber Daya Air di depan anggota DPRD yang berada di lokasi mengatakan sejak 2016 saluran tidak pernah mengaliri saluran yang telah di bangun dimana pintu penguras bendungan di buka penuh untuk kepentingan perusahaan tebu milik PT. MSM.

Di temukan juga  bahwa, di sekitaran pembangunan irigasi terdapat 2 mesin pompa air berskala besar milik PT. MSM dimana setiap 6 jam, mesin pompa bergantian memompa air untuk menyuplai kebutuhan perkebunan tebu. Sehingga akibatnya bila dihitung  maka 24 jam air di sedot ke reservoir-reservoir milik  perusahaan tersebut.

Hasil penelusuran media ini, ditemukan ada dugaan saat proses perencanaan yang tidak sesuai dengan standar perencanaan pembangunan yang benar. Salah satunya perhitungan elevasinya tidak di perhitungkan dengan baik. Padahal di bagian hilir ada sekitar 200 Ha lahan sawah petani yang harus mendapatkan air.

Kepala Dinas PUPR Lius Ngenju kepada media ini menjelaskan penyebab pintu air  menuju saluran irigasi tidak di buka karena pengerjaannya belum selesai. Lebih lanjut Dia mengatakan apabila  anggaran di tambah lagi sekitar RP. 600 juta dari anggaran yang di rencanakan Rp.1,6 miliar menjadi Rp. 1,6 miliar  maka proyek saluran irigasi ini pengerjaanya akan selesai.

Komentar