Menurut Plt Dukcapil, pernah menerapkan sistem jemput bola, mendatangi langsung ke kantor desa Ndehes, untuk merekam dan mencetak Kartu Tanda Penduduk elektronik, hampir 90% tidak jadi, karena masalah signal.
“Kita pernah melakukan uji coba bawa alat perekaman ke Desa Compang Ndehes, dari hasil yang dicoba tidak maksimal 90% tidak jadi, karena masalah signal,” jelasnya.
Masih banyak kendala lain jelasnya, misalnya masih ada warga yang belum memiliki Kartu Keluarga (KK), untuk itu pihak dinas rekomendasikan melakukan perekaman langsung di kantor Dukcapil.
Saat ini jelas, Plt Dukcapil, Kanis Nasak, sudah membagi jadwal perekaman KTP elektronik untuk 94 desa yang melaksanakan Pilkades serentak.
“Dinas Dukcapil sudah memiliki data setiap desa dan siapa saja yang akan melakukan perekaman KTP elektronik, karena hanya 94 desa yang ikut Pilkades. Dinas sudah memiliki data bagi warga yang telah memenuhi syarat untuk mengurus KTP,” bebernya.
Untuk jadwal perekaman di 94 desa yang melakukan Pilkades, Plt Dukcapil, menjelaskan harus sesuai dengan jadwal ketika mendatangi kantor dukcapil karena diprioritaskan khusus.
“Kita proses perekaman dan langsung diterima masyarakat saat itu juga,” ungkap Plt. Kanis Nasak.
Lebih lanjut jelas, Plt Dukcapil, pelayanan umum tetap dibuka di lantai satu, sementara untuk ruangan pada lantai dua kantor Dukcapil diprioritaskan untuk warga yang telah terjadwal sebelumnya.
“Yang sudah terjadwal langsung datang menuju lantai dua, tidak perlu antri lagi, sehingga tidak tumpuk dan tidak kecewa. Satu hari langsung jadi KTP,” tutupnya. [Gusty]
Silahkan Download: