Pj. Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Ia juga mendorong masyarakat untuk berdiskusi dengan para ahli guna memahami lebih dalam tentang proyek PLTP dan dampaknya terhadap lingkungan serta kehidupan sosial-ekonomi.
“Sebelum kegiatan pada Hari ini PLN sudah memenuhi permohonan kami untuk melihat langsung PLTP yang telah berjalan di Kamojang dan Ulumbu, dan sebelumnya sudah juga dilaksanakan Seminar Adat terkait manfaat pembangunan PLTP maka dalam kesempatan hari ini kita manfaatkan sebaik – baiknya untuk berdiskusi dengan para ahli yang telah dihadirkan” Ungkap Paskalis.
Acara dilanjutkan dengan prosesi simbolis berupa tukar cenderamata antara PLN dan Forkompinda sebagai tanda dimulainya pembangunan PLTP Atadei. Sosialisasi pengadaan lahan kemudian dipimpin oleh Bobby Robson Sitorus, Manager Pertanahan dan Aset PT PLN (Persero) UIP Nusra. Dalam paparannya, Bobby menjelaskan kondisi kelistrikan Kabupaten Lembata yang saat ini masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar solar dengan biaya produksi yang tinggi. Ia berharap masyarakat mendukung pembangunan PLTP Atadei 2×5 MW yang akan menjadi solusi energi terbarukan bagi wilayah tersebut. Bobby juga memaparkan tahapan-tahapan pengadaan lahan yang meliputi sosialisasi, inventarisasi/identifikasi, pengumuman hasil, penilaian ganti rugi, musyawarah, hingga proses pembayaran.
Kegiatan diakhiri dengan diskusi terkait dampak pembangunan PLTP dipandu oleh ahli geothermal, Ir. Gregorius Yuan Ladjar, DR Ali Ashat dari ITB, dan perwakilan dari Ditjen EBTKE. Banyak warga yang mengajukan pertanyaan dan menyampaikan dukungan untuk proyek ini, yang berlangsung hingga sore hari.