Lebih lanjut Wabup Victor yang didampingi Ketua DPRD Manggarai Matias Masir menjelaskan, prioritas pemanfaatan dana bantuan ini mestinya dipakai untuk kebutuhan keluarga, seperti beli beras atau untuk pemanfaatan kebutuhan bagi pendidikan anak sekolah.
“Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Saya berpesan agar penggunaan dana BLT Dana Desa ini dimanfaatkan dengan baik. Prioritaskan beli beras. Jangan digunakan untuk hal-hal lain. Manfaatkan dengan baik dana itu, jangan boros dan harus hemat. Mungkin ada kebutuhan anak sekolah, ya diprioritaskan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Manggarai Matias Masir menambahkan bahwa kehadiran pemerintah dalam kesempatan tersebut untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran.
“Kenapa mesti pemerintah hadir, ini artinya untuk memastikan bantuan ini kena pada sasaran atau tidak. Oleh karena itu saya harapkan kepada pemerintah desa agar bantuan akibat dampak dari covid-19 ini harus dapat semua. Dalam artian, bukan PNS, bukan pegawai kontrak dan bukan yang ekonominya kuat,” jelas Masir.
Dikatakannya, kegiatan monitoring pembagian BLT Dana Desa ini merupakan sebuah tugas negara yang mesti dilakukan oleh Pemerintah.
“Ini tugas negara. Jangan ada dugaan lain. Saya tegaskan, ini diperintah undang-undang. Karena itu saya menghimbau kepada pengguna media sosial agar manfaatkan media secara santun. Saya dipilih oleh rakyat dan ditugaskan untuk rakyat. Adanya bantuan ini karena covid, tugas kita adalah doa supaya pandemi ini cepat berlalu,” tutup Masir.
Sementara itu, Camat Cibal Barat Karolus Mance, dalam laporannya menjelaskan bahwa proses validasi penerima BLT Dana Desa ini telah dilakukan secara cermat dan tidak ada nuansa kepentingan lain yang sarat dengan KKN.
“Di Cibal Barat tidak ada nuansa kepentingan lain, tidak ada KKN dalam menentukan penerima BLT Dana Desa. Karena itu ada 1.219 Kepala Keluarga yang menerima BLT yang dianggarkan dari Dana Desa dengan jumlah uangnya sebesar Rp. 2.194.200.000,” jelasnya sambil berharap agar bantuan tersebut dimanfaatkan secara baik oleh setiap keluarga.
Karolus juga menyampaikan apresiasi untuk kehadiran Pemkab Manggarai dalam kegiatan monitoring pembagian BLT Dana Desa tersebut. Menurutnya, hal ini membawa pesan bahwa masyarakat tidak berjalan sendiri dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini. Pemerintah hadir untuk bersama masyarakat menghadapi pandemi ini.
“Bagi kami uang itu kemudian, tetapi yang lebih penting itu kehadiran dengan kami di masyarakat,” tutupnya.
Usai menerima BLT Dana Desa, Paulina Bila (63) yang berstatus janda merasa terharu dengan diterimanya bantuan dana ini. Dikatakannya, dana ini akan digunakan untuk mengobati anaknya yang sedang sakit keras.
“Pecing tiba kali kami ta ite, (Kami hanya bisa terima saja). Kami sangat senang, apalagi tidak bisa kerja dan kondisi saya yang sering sakit. Terima kasih kepada Pemerintah baik dari pusat sampai Desa,” katanya.
Bupati Deno: Tolong manfaatkan uang ini dengan baik.
Pada kesempatan lainnya, Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, SH.,MH, juga memonitor langsung penyaluran perdana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) bagi warga terdampak Virus Corona 19 di 6 desa yang ada di wilayah Kecamatan Satarmese Utara.
Keenam desa yang dipantau itu antara lain Desa Renda, Desa Todo, Desa Popo, Desa Kole, Desa Matawae, dan Desa Ruang.
“Pemerintah mempunyai kebijakan untuk kemudian dari Dana Desa sesuai persentase dan porsinya untuk kemudian akan dibagikan kepada keluarga-keluarga yang masuk kategori miskin tetapi belum dapat PKH, belum dapat BLT Sembako, BLT Covid (Kemensos), bukan PNS, bukan tenaga kontrak, bukan pensiunan, dan seterusnya sesuai syarat yang tertuang dalam peraturan”, ujar Bupati Deno.
Komentar