Selain berulang tahun sahabatnya, Beni junga menjelaskan tujuan ke Danau tersebut untuk mencari pengalaman yang baru.
“Kami makan siang sekitar pukul 11.00. Setelah makan siang, kami bingung harus melewati jalur yang mana karena terlalu banyak petunjuk arah, itu membuat kami semakin bingung” jelas Beni
Ia junga mengisahkan, sempat ia dan teman-temannya menuju ke arah selatan karena mengikuti tanda yang menggunakan pilox pada kayu.
“Kami semakin bingung, berapa menit kami berjalan, banyak tanda yang menggunakan pilox. Waktu itu pukul 14.00 wita dan sudah mulai gelap karena kabut lalu kami menghubungi keluarga untuk minta bantuan,” ucap Beni.
Karena kedinginan, Ia dan temannya bakar kayu ditengah hutan dan minum air kencing karena haus.
“Kondisi tempat itu curam sekali. Kami sudah kelelahan makanya kami bertahan saja di tengah hutan,” tutupnya.
Sementara kesaksian Apink, saat mengevakuasi korban menjelaskan kondisi ketujuh korban tersebut sudah kelelahan karena lapar, haus dan kedinginan.
“Saat mengevakuasi ketujuh korban tersebut menggunakan kayu karena lokasinya sangat curam dan sebelum dievakuasi ke posko Taman Wisata Alam, ketujuh korban tersebut diberikan makan dan minuman.,” jelas Apink
Setelah sampai di Posko TWA Ruteng, ketujuh korban dikembalikan kepada orang tua dan keluarganya setelah memastikan kondisi mereka dalam keadaan sehat sehingga tidak perlu mendapatkan perawatan.