HUT RI yang jatuh pada 17 Agustus, ibaratnya sangat sakral bagi bangsa ini, Merah Putih pun akan dikibartinggikan sembari diiringi lagu Indonesia Raya dengan khidmat. Hampir disetiap kantor instansi pemerintah/swasta serta sekolah melakukan hal yang sama.
Hal itu dilakukan semata-mata sebagai bentuk penghormatan jasa para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan. Selain itu pula bukti rakyat Indonesia sangat cinta dengan Tanah Airnya.
Lantas bagaimana dengan pejuang kita terdahulu,? Mereka [pejuang] rela mengorbankan harta demi kemerdekaan, apalagi saat menaikkan Sang Merah-Putih selama berpuluh tahun, mereka bukan sekedar dalam hitungan menit, seperti saat upacara seperti saat ini.
Mereka juga tak pilih jalur nyaman dan aman. Mereka juga masih muda, namun tidak ada kata terlalu muda untuk turun tangan bagi bangsa. Jangan berpikir ada yang terlalu muda, hanya akan membawa kita berpikir ada yang terlalu tua untuk turun tangan.
Mereka adalah orang-orang yang mencintai bangsanya, melebihi cintanya pada dirinya. Oleh sebab itu di HUT RI ke -75 ini sudah selayaknya kita merefleksi diri, bukan saja dirayakan untuk bersenang-senang.
Namun yang lebih penting lagi merefleksi diri, agar kita merasakan betapa sulitnya merebut kemerdekaan dari penjajah dan memberikan terbaik untuk bangsa ini sesuai harapan dan cita-cita para perintis kemerdekaan yang rela menghibahkan hidupnya untuk memperjuangkan, agar bangsa ini merdeka dan Republik ini berdiri.
Dibalik makna Indonesia merdeka selama 75 tahun ini, kita harus lebih banyak merenung dan memikirkan kembali berbagai persoalan bangsa dan bagaimana kita akan membawa Indonesia ini kedepan. Sebagai pemuda yang berperan sebagai agent of change dan iron stock, pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa Indonesia. Jika dahulu kemerdekaan Indonesia diperjuangkan oleh generasi muda yang peduli bangsa pada zamannya seperti Ir. Soekarno, maka zaman sekarang pemuda-pemuda Indonesia yang ada saat ini menjadi penerus dan pengganti perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Soekarno dalam pidatonya menyampaikan keinginannya untuk membangun bangsa Indonesia dengan cara mengumpulkan para pemuda untuk menggerakkan perubahan. Artinya, pemuda memiliki tanggung jawab sosial dan moral yang besar. Peringatan kemerdekaan RI ke-75 ini sejatinya menjadi momen bagi seluruh masyarakat Indonesia, para pemuda khususnya, untuk menyatukan langkah, memperkuat visi, dan melakukan aksi nyata untuk perubahan Indonesia menjadi lebih baik.