Karena itu, peran koordinasi yang diemban BOPLBF akan makin dimaksimalkan dan diintensifkan melalui sinergi bersama segenap perangkat pemerintah daerah, di Kabupaten Manggarai Barat seperti yang dilakukan dalam Rakor kali ini.
“Rakor hari ini menjadi bukti bahwa sinergi seluruh perangkat daerah menjadi faktor penting dalam menunjang pembangunan terutama untuk mempercepat pembangunan pariwisata di Labuan Bajo. Semoga hari ini menjadi langkah bersama untuk makin memperkuat posisi Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Premium seperti harapan Presiden,” tegas Shana.
Sepanjang tahun 2020 ini, BOPLBF telah menyusun program kerja. Semua program yang didesain disesuaikan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam 2 kali kunjungan kerjanya ke Labuan Bajo, antara lain terkait penataan kawasan dan penguatan kapasitas SDM.
Penataan kawasan menjadi salah satu perhatian utama BOPLBF, seperti kawasan Kampung Air.
Rancang bangunnya melibatkan beberapa arsitek untuk melakukan penataan sekaligus menyiapkan narasi budaya dan sejarah kota Labuan Bajo yang kedepannya diharapkan memberi warna dan alternatif wisata budaya dan sejarah kota Labuan Bajo sendiri.
Maret hingga November 2020, BOPLBF bersinergi bersama Kemenparekraf dan Kemenkopukm akan fokus mempersiapkan SDM kepariwisataan melalui pelatihan dan pendampingan kepada sekitar 230 UKM yang ada di Labuan Bajo.
Selain melakukan pelatihan dan pendampingan, BOPLBF juga mencari peluang pasar bagi hasil produksi melalui sinergi dengan para stake holder yang ada di Labuan Bajo.
Selain itu, BOPLBF sendiri telah melakukan koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada tanggal 22 Januari 2020 lalu.
Semua bersepakat ke depannya akan membangun kantor bersama guna memperkuat mitigasi bencana Labuan Bajo guna menjamin keamanan para wisatawan yang datang berkunjung. Selain itu, penguatan mitigasi bencana ini juga memberi manfaat bagi masyarakat Labuan Bajo sendiri.
Admin/SN
Komentar