Bandara tersebut memiliki panjang landasan pacu yang dibangun hingga sepanjang 2.000×30 meter yang ditujukan untuk pendaratan pesawat ATR 72-600. Bandara juga dilengkapi dengan gedung terminal seluas 1.152 meter persegi yang dapat menampung hingga 45.000 penumpang per tahun.
Kehadiran bandara tersebut diharapkan dapat memberi kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Mobilitas barang dipastikan juga akan meningkat.
“Biasanya masyarakat di sini kalau lewat darat mau ke Makassar itu butuh waktu sembilan jam. Tadi saya nyoba dengan (pesawat) ATR 50 menit,” kata Presiden.
Dengan peningkatan konektivitas itu pula, Presiden meyakini bahwa sektor pariwisata Toraja juga nantinya akan meningkat pesat. Di Tana Toraja, banyak destinasi wisata yang aksesnya akan semakin terbuka berkat infrastruktur transportasi yang semakin memadai.
“Bisa saja nanti yang dari Bali langsung ke sini, bisa saja dari Jakarta langsung ke sini, bisa saja dari Bandung langsung ke Tana Toraja untuk melihat ‘Negeri di Atas Awan’, melihat Kete Kesu, melihat Pango-Pango,” tuturnya.
Bersamaan dengan peresmian Bandara Toraja, Presiden Joko Widodo juga sekaligus meresmikan secara virtual Bandara Pantar yang berlokasi di Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pihak-pihak yang berkaitan dengan peresmian Bandara Pantar turut mengikuti jalannya acara peresmian Bandara Toraja secara virtual.