“Penegakan hukum itu harus dimotori oleh lembaga eksekutif. Karena lembaga eksekutif itu mempunyai semua perangkat yang diperlukan untuk menegakkan hukum dan itu disediakan oleh negara. Ada lagi soal pelanggaran HAM kita diskusikan banyak. Soal pemberantasan korupsi di berbagai sektor ternyata Bapak Presiden punya data yang sangat detail dan terukur tentang apa-apa yang jadi masalah,” imbuhnya.
Sementara itu, Nadiem Makarim mengatakan bahwa ia dan Presiden Jokowi berbicara soal visi dan misi bangsa Indonesia ke depan, sesuai dengan pidato yang disampaikan Presiden Jokowi usai dilantik, kemarin. Menurutnya, orientasi visi misi tersebut ke masa depan, terutama di bidang-bidang pembangunan sumber daya manusia (SDM), reformasi birokrasi, investasi, dan lain-lain.
“Dari dulu misi saya kepada Go-Jek itu adalah menampilkan Indonesia di dalam panggung dunia, jadi ini suatu kelanjutan dari misi itu. Tapi sekarang kepentingannya untuk negara dan dalam skala yang besar,” ujar Nadiem.
Nadiem mengaku merasa terhormat ketika dirinya diminta untuk bergabung ke kabinet. Ia pun mengaku siap untuk melakukan inovasi-inovasi untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
“Beliau meminta saya dengan tanggung jawab ini dan saya menerima dan saya sangat senang sekali hari ini karena ini menunjukkan bahwa kita siap maju ke depan dan siap berinovasi ke depan,” tambahnya.
Adapun Wishnutama mengaku diminta Presiden Jokowi untuk membantunya dalam bidang yang sesuai dengan kemampuannya. Seperti diketahui, Wishnutama sebelumnya berkiprah di bidang pertelevisian dan industri kreatif.
“Kira-kira untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia. Lalu juga meningkatkan devisa,” ungkap Wishnutama kepada awak media.
Komentar