Sementara itu Bupati Manggarai Hery Nabit dalam keterangan persnya mengatakan hasil panen ini merupakan, hasil dari perbaikan irigasi yang dilakukan pemerintah di musim tanam tahun 2023 lalu.
“tapi kita boleh bersyukur juga karena pemerintah pusat mengabulkan usulan kita untuk perbaikan irigasi. Dengan jalan itu maka tidak ada pilihan lain maka air irigasi terutama di irigasi Wae Mantar 2 harus dihentikan untuk sementara dan disitu muncul kesulitan kedua,”ujarnya.
Pada saat hama dan penyakit menyerang lahan pertanian para petani terutama di wilayah Satar Mese, pemerintah berusaha meminimalisir serangan hama dan penyakit dengan melakukan alih tanam. Meski demikian kata Bupati Hery, Pemerintah tetap berupaya dengan cara lain, yakni menanam padi kedelai, meski sebagian berhasil dan sebagian juga gagal.
“tidak soal, bagi saya yang penting kita mulai dengan komunitas baru, maksudnya baik, agar kita memiliki alternatif dalam musim paceklik, bahwa hasilnya beda itu akan jadi pembelajaran bagi kita, areal tahun lalu yang ditanam kedelai hasilnya lebih baik dari areal yang tidak ditanami kedelai, ke depan kita akan melakukan pergiliran tanaman, tentunya dibutuhkan kerjasama, saling memahami ,mendengar arahan terutama dengan petugas -petugas di lapangan,’’ tuturnya .
Bupati Hery juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi ke depan yakni adalah perubahan iklim. Tahun-tahun yang dihadapi saat ini kata Dia adalah tahun yang sulit terutama di bidang ekonomi, untuk itu Bupati Hery mengingatkan masyarakat agar lebih banyak hidup berhemat
“dua tahun terakhir kita bisa merasakan dan mengalami yang namanya perubahan iklim. Hujan yang tidak menentu datangnya, terutama di bulan februari. ketika iklim berubah maka kita juga harus ikut berubah, tapi pertanyaannya bagaimana kita mengikuti perubahan iklim itu, harga barang dan kebutuhan naik dan kita tidak tahu seperti apa kedepan.Berapapun pendapatan kita, simpan dengan baik dan mulai berhemat,” tutupnya.
Hadir saat kegiatan tersebut Sekda Manggarai Drs. Jahang Fansi Aldus,Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh, Kajari Manggarai, perwakilan Dandim 1612 Manggarai, Pimpinan OPD, Camat Satar Mese Damianus Arjo dan jajaran, Forkopimca, Ketua dan anggota Kelompok Tani dari Desa Paka, Tal, Iteng, dan Wewo.