Manggarai, SwaraNTT.Net – Bupati Manggarai Hery Nabit melakukan panen raya secara simbolis Padi Inbida di Desa Tal, Kecamatan Satarnese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur Selasa (20/02/2023).
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Laurensius A. laoth, SP menjelaskan pengembangan padi sawah di Kecamatan Satar Mese yang didukung oleh 2 irigasi besar yakni irigasi Wae Mantar 1 dan Wae Mantar 2 mengalami fluktuasi produksi.
“Pada 5 tahun terakhir jelas Dia mengalami penurunan produksi yang cukup luar biasa yang hanya mencapai 2-2, 5 ton/ha.Jika dianalisa secara usaha tani sebenarnya ini sangat rugi”, kata PLT Laurens.
Lebih lanjut Dia menjelaskan Penurunan produksi ini disebabkan beberapa hal, antara lain, serangan hama dan penyakit yang berdampak pada penggunaan pestisida yang cukup tinggi, penanaman non-stop tanpa mengistirahat lahan sawah, kurangnya pemahaman petani akan pentingnya penggunaan benih bermutu.
“Sehingga pemerintah Kabupaten Manggarai, pemerintah Kecamatan dan stekholder pendukung lainnya melalui koordinasi dan kolaborasi kerja yang baik, melakukan gerakan bersama dengan menutup sementara irigasi Wae Mantar 2 selama 5 bulan terhitung sejak 1 mei hingga 30 september 2023. Tanggal 1 oktober 2023 irigasi kembali dibuka untuk penanaman padi sawah”, ungkapnya.
Lebih lanjut Dia menjeaskan untuk mendukung upaya peningkatan produksi padi sawah pasca penutupan air irigasi, pemerintah menyiapkan benih padi inhibrida varietas cakra buana sebanyak 25.000 kg atau 25 ton yang merupakan program bantuan benih dari Kementerian Pertanian.
Lahan yang disiapkan dari benih yang disiapkan yaitu seluas 1.000 hektar di irigasi Wae Mantar 2 dengan rincian,; Desa Tal seluas 664 ha, melibatkan 26 kelompok tani, Desa Paka seluas 231 ha, melibatkan 12 kelompok tani Desa Wewo seluas 79 ha melibatkan 4 kelompok tani dan Desa persiapan Ulungali seluas 26 ha melibatkan 2 kelompok tani.