Selain itu dari kegiatan ini masyarakat bisa menciptakan mata pencaharian alternatif (livelihood) dan ikut memberikan penguatan regulasi perlindungan kawasan daerah aliran sungai (DAS).
“penanaman mangrove ini merupakan bagian dari Program Communities Ready to Act (CoRTA) yg mengoptimalkan upaya-upaya konservasi oleh komunitas dan masyarakat disepanjang daerah aliran sungai. Manggarai Mangrove Center (MMC) juga menjadi upaya dan komitmen PMI untuk konservasi lingkungan” ungkap Niniek.
Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana PMI Prov. NTT Indra Wahyudi Erwin Gah menyampaikan bahwa MMC ini merupakan usaha bersama PMI dan SIBAT yang telah dimulai dalam program PERTAMA DAS-CoRTA sejak empat tahun lalu. Untuk itu perlu usaha bersama untuk menjaga dan melanjutkan kegiatan besar ini baik Pemerintah, PMI dan semua komponen stakeholder terkait.
“MMC ini merupakan bukti kerja nyata PMI dan SIBAT maka harus dilanjutkan demi mendukung pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi kreatif”, tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Manggarai Fansi A. Jahang menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang besar atas kerja nyata PMI bersama SIBAT di Reo.
“Saya sudah sampaikan ke teman-teman Pusat bahwa Reo ini menjadi titik lintas Utara Flores. Jika di Manggarai Timur ada Bukit Cinta, Manggarai harus ada MMC sebagai rest area bagi para tamu, maka perlu usaha bersama untuk mengembangkan MMC sebagai pusat edukasi dan wisata baru di Manggarai” katanya.
Kepala, Markas PMI Pusat Arifin M.Hadi yang ikut mendampingi dalam kegiatan ini menjelaskan, Manggarai Mangrove Center (MMC) bisa dijadikan sebagai pusat informasi dan edukasi rehabilitasi ekosistem mangrove untuk mendorong Pemberdayaan Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana
“PMI berkomitmen untuk menempatkan program penanaman mangrove dan penghijauan sebagai prioritas yang tinggi dalam pengurangan bencana dan adaptasi perubahan iklim,”terang Arifin.
Dia menambahkan, melalui launching MMC dan Penanaman Massal Mangrove ini bagian kontribusi PMI dalam Climate Champion Action yang telah disusun dan menjadi bagian climate strategi PMI yang telah disusun 5 tahun kedepan
Sementara itu Kepala Kantor Delegasi Palang Merah Amerika (Amcross) untuk Indonesia, Husnul Maad menambahkan, Palang Merah Amerika (Amcross) di Indonesia memiliki, kemitraan strategis dengan PMI untuk mendukung beberapa kegiatan utama, antara lain membangun ketahanan masyarakat terhadap risiko dan dampak bencana melalui pendekatan inovatif dan solusi berkelanjutan, salah satunya melalui program Communities Ready to Act (CoRTA),
“Kita berharap melalui kolaborasi ini akan menurunkan beberapa kerentanan yang paling relevan dan faktor-faktor risiko bencana, khususnya kesenjangan regional, kesenjangan kapasitas, kesenjangan ekonomi, eksklusi, kerusakan dan degradasi lingkungan yang parah,” pungkas Husnul Maad.