Tidak hanya berfokus pada transparansi, PLN juga menaruh perhatian besar pada penghormatan terhadap adat dan kearifan lokal. Dalam konteks pembangunan di Poco Leok, musyawarah adat atau Lonto Leok menjadi bagian integral dari proses konsultasi dengan masyarakat adat. Lonto Leok merupakan forum tradisional di Manggarai yang digunakan untuk berdiskusi mengenai hal-hal penting yang melibatkan kepentingan bersama, termasuk dalam hal ini, pembangunan proyek PLTP Ulumbu.
Dalam musyawarah adat yang diadakan di Gendang Rebak pada 14 April 2024, PLN berdiskusi secara intensif dengan pemuka adat dan masyarakat setempat terkait dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari proyek tersebut. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bahwa masyarakat adat memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan PLTP, dengan syarat bahwa PLN harus terus menghormati hak-hak adat dan memberikan dampak positif yang nyata bagi kehidupan masyarakat setempat.
Thadeus Dapang, Tua Gendang Rebak, menyampaikan, “Kami mendukung penuh pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 karena kami melihat bahwa proyek ini dapat membawa kemajuan bagi daerah kami. Namun, kami juga meminta agar PLN terus menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan tradisi kami.”
PLN memahami bahwa proses pembangunan harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek kebudayaan lokal. Oleh karena itu, setiap tahap pembangunan dipastikan mengikuti mekanisme dan tradisi adat setempat untuk menjaga harmoni antara proyek dan masyarakat adat di sekitar lokasi pembangunan.
Pendekatan dengan Keuskupan dan Gereja untuk Dukungan Sosial
Selain menjalin hubungan dengan masyarakat adat, PLN juga melibatkan Keuskupan Ruteng dalam proses pendekatan sosial. Gereja memegang peranan penting dalam kehidupan sosial masyarakat Manggarai, dan kerjasama dengan Keuskupan Ruteng menjadi kunci penting dalam memperkuat penerimaan masyarakat terhadap proyek PLTP Ulumbu. Pada 5 September 2023, PLN mengadakan pertemuan dengan Uskup Ruteng serta pimpinan gereja di Kantor Keuskupan Ruteng, di mana PLN menjelaskan secara rinci manfaat dari proyek pengembangan ini bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
Uskup Ruteng memberikan pandangan positif terhadap proyek ini selama nilai-nilai keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat tetap diutamakan.
“Kami mendukung proyek ini, asalkan PLN terus berkomitmen untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat, terutama kaum yang rentan,”ujar Uskup Ruteng. Hasil pertemuan ini menegaskan pentingnya sinergi antara PLN dan Gereja dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.