Beberapa desa yang mulai mengembangkan budidaya Nilam antara lain Desa Lolang, Desa Golo Lambo, Desa Langgo, Desa Lala dan Desa Jaong.
Untuk diketahui Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan bahan baku minyak nilam (patchouli oil) yang merupakan komoditi ekspor terbesar (60%) dari ekspor minyak atsiri Indonesia. Dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak atsiri (tanaman aromatik) yang lain, nilam mempunyai keunggulan tersendiri sebagai unsur pengikat (fiksatif) yang terbaik untuk wewangian (parfum).
Hal ini disebabkan karena daya lekatnya yang kuat sehingga aroma wangi tidak mudah hilang karena tercuci atau menguap, dapat larut dalam alkohol dan dapat dicampur dengan minyak eteris lainnya.[Silve]
Komentar