“kami tau tanaman nilam ini dari bapak Hery Nabit, semua petani nilam disini dibimbing oleh bapak Hery Nabit, awalnya kami diberikan modal untuk pembukaan lahan baru untuk ditanami Nilam di kebun kami sendiri, pupuk organik dan biaya lainnya ditanggung oleh bapak Hery Nabit” kata Sebas
“kami senang hari ini kami dikunjungi oleh tim dari Perancis untuk melihat cara pengelolaan Nilam, mereka itu dari perusahaan parfum dan kosmetik, kami sangat berterima kasih kepada bapak Hery Nabit dan ibu,yang bisa mendatangkan mereka melihat kebun kami” katanya.
Lebih lanjut Sebastianus menjelaskan dalam setahun tanaman nilam bisa dipanen dua kali. Tanaman Nilam kata Dia kalau tidak memiliki lahan khusus bisa di selipkan diantara tanaman produktif lainnya.
Saat ditanya apakah selama ini sudah melakukan penjualan dari hasil pengembangan budidaya Nilam, Dia mengatakan sejak berkembang pesat dari tahun 2018 hasilnya sudah didapat, harga jualnya lumayan bagus, Rp.5000 daun kering per kilo dan untuk anakannya bisa dijual dalam bentuk stek (batang) dengan harga per steknya ukuran sejengkal (5 buku) yaitu Rp.250.
Komentar