“Pesparani Katolik II Tingkat Nasional tahun 2022 ini terbukti mampu mengobati kerinduan umat katolik dari segala penjuru nusantara untuk bertemu, berlomba, dan bertukar ilmu serta juga bertukar pengalaman. Seni dan budaya memang punya daya pikat sekaligus mampu mempersatukan perbedaan seni dan budaya sifatnya universal dapat dinikmati semua orang kreativitas dalam berkesenian tentu melibatkan pemikiran banyak orang dan hasilnya menambah kecintaan pada sesama serta seluruh warga bangsa. Seni budaya dalam gereja Katolik rupa nyanyian dan iringan musik yang digubah dengan langgam daerah menghasilkan kreasi baru yang bertumbuh mengikuti perkembangan zaman,” jelasnya.
“Saya juga turut mengapresiasi toleransi di Nusa Tenggara Timur ini bukan hanya ucapan belaka tetapi dapat kita buktikan dengan Ketua Panitia Pelaksana Pesparani ini berasal dari umat beragama muslim. Ini merupakan langkah besar untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta menjadi contoh bagi Provinsi yang lain,” ungkap beliau.
Sementara itu Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi (JNS) memberikan suport kepada para peserta untuk membawa nilai-nilai positif yang di dapat di Nusa Tenggara Timur. Terlebih khusus nilai toleransi dan kekeluargaan.
“Terima kasih kepada para peserta yang sudah berpartisipasi, tentu kita harapkan agar anda sekalian membawa kedamaian san nilai toleransi serta nilai-nilai positif lainnya dari NTT ini. Bila ada hal-hal yang maka tinggalkan semuanya disini,” jelas Wagub JNS.