Terkait dengan penentuan penerima manfaat, Direktur Marsel, menjelaskan nantinya ada tim khusus dari pusat yang akan melakukan verifikasi tentang layak atau tidaknya.
“Penerima manfaat telah didata detail. Data itu diteruskan ke pusat nantinya. Selanjutnya, tim dari pusat akan datang untuk melakukan verifikasi riil tentang layak atau tidaknya,” ungkapnya.
Hasil verifikasi itu, lanjutnya yang akan menentukan seorang warga layak menerima program ini atau tidak, pada tahun ini.
“Sesuai pengalaman selama ini, ada warga yang dinilai tidak layak sehingga tidak mendapat meteran gratis,” ucapnya.
Menurut Direktur Marsel, jatah kuota program MBR tahun 2022, totalnya mencapai 3.250 sambungan rumah.
“Biaya sambungan yang ditalangi Pemkab lewat mekanisme penyertaan modal di Perumda sejumlah Rp10 miliar. Dana itu akan dikembalikan oleh pemerintah pusat setelah pelaksanaan di lapangan, tuntas,” jelasnya.