Yanuarius juga mengatakan, Gerakan BISA menjadi momentum bagi masyarakat Pota untuk mulai menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk menaikkan posisi tawar Pota sebagai salah satu destinasi wisata unggulan baru yang ada di Flores seiring dengan dibangunnya jalur lintas utara Pulau Flores.
“Dengan adanya pandemi ini, kita harus lebih siap dalam segala aspek, selain fasilitas penunjang seperti homestay, kapasitas masyarakat juga harus ditingkatkan salah satunya dengan disiplin menerapkan protokoler kesehatan sehingga menciptakan kenyamanan bagi pengunjung”, ungkap Yanuarius.
Yanuarius kembali menekankan, pentingnya memperkuat narasi budaya masyarakat setempat sebagai salah satu cara memenuhi konten lokal yang ke depannya menjadi daya tarik wisata bagi para wisatawan.
“Wisatawan perlu kita sajikan alternatif wisata lain, karena sekarang orang berwisata tidak hanya mencari pemandangan alam, tetapi juga narasi tentang budaya setempat, dan kuliner yang bisa menciptakan kerinduan orang untuk berkunjung kembali”, ucap Yanuarius.
Setelah melakukan kegiatan bersih–bersih bersama dan simulasi penerapan protokoler kesehatan, BOPLBF juga memberikan secara simbolis beberapa peralatan pendukung untuk kelancaran penerapan protokol CHSE pada kebiasaan normal baru di destinasi wisata seperti alat pendukung kesehatan seperti Thermo Gun , masker dan Face Shield, serta alat – alat penunjang kebersihan.
Pota sendiri merupakan Kelurahan yang berada di Kecamatan Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur. Kelurahan Pota yang terletak di utara pulau Flores merupakan bagian dari cagar biosfer yang merupakan salah satu habitat dari Spesies Kadal Purba “Varanus Komodoensis” selain Pulau Komodo dan Rinca.
Selain sebagai tempat hidup Komodo, Kelurahan Pota juga memiliki objek wisata yang sangat potensial seperti Pantai Watu Pajung dengan bentangan pasir putih memanjang, Danau Lotus/Teratai (Victoria Amazonica) yang dalam bahasa setempat disebut ‘Rana Tonjong” yang merupakan danau yang permukaanya ditutupi tumbuhan teratai raksasa yang merupakan teratai terbesar kedua di India setelah India, dan tentu saja wisatawan juga bisa menikmati penjelajahan (tracking) di Rugu Pota/ Komodo Pota (Varanus Komodoensis).