Lebih lanjut Dia menjelaskan ada kesan pendidikan selama ini, hanya membuat kegiatan yang merujuk pada perkembangan kognitifnya saja, sementara untuk brekreasi seperti mengeksplorkan seni menjadi jarang dilakukkan. Padahal dalam diri anak-anak banyak memiliki potensi.
“Selama ini banyak sekali kegiatan yang hanya membangun unsur kognitifnaya saja, sehingga dengan acara ini kami mencoba memasukan konsep dari bapa pendidikan kita Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang komprehensif, ” katanya.
Dengan demkian lanjut Anastasia, pemahaman Anak-anak, tidak hanya pada tataran teori dan konsep tetapi juga prakteknya sehingga, terbenuk yang dilahirkan dari teori dan praktek yaitu berupa keahlian.
“Kami harus mengenali anak-anak memiliki potensi apa, setelah itu ada proses latihan, sebab anak-anak kami memiliki bakat yang berbeda, kegiatan ini merupakan puncak, bentuk apresiasi kami terhadap keterbukaan mereka kesediaan mereka untuk membuka diri kepada kami, ” kata Anastasia.
Sentara itu Kepala SMPN 1 Wae Ri’i Aleksander Y. B. Alitrabis dalam keterangan mengatakan SMPN1 Wae Ri’i kegiatan pentas seni tersebut dilaksanakan, dalam rangka memperingati hari pahlawan dan juga hari sumpah pemuda.
Pentas seni ini kata Kepsek Aleksander, bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik dengan melibatkan siswa-siswi, Para Guru, Orang Tua Murid dan pemerintah Desa.