“Saat ini di RSUD Ruteng memiliki 7 (tujuh) mesin cuci darah dan telah beroperasi secara normal sejak 6 tahun lalu,” sebutnya.
Hingga saat ini lanjut dr. Made, pihaknya sedang menangani 34 pasien cuci darah dari berbagai daerah.
Sementara salah satu pasien, Andreas Wunda (58) asal Dampek, Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, mengungkapkan dirinya mengidap penyakit (Ginjal) ini sudah 6 tahun 4 bulan.
“Pertama sejak saya datang itu seperti mayat tapi puji Tuhan, sampai hari ini masih bisa beraktivitas seperti biasa,” ungkap Andreas.
Pasien Andreas pun mengaku kalau pelayanan di RSUD Ruteng hingga saat ini sangat bagus, “kalau tidak seperti itu kami tidak mungkin bertahan hidup disini”.
Meski ketersediaan peralatan yang cukup, kata Andeas, ia berharap kedepannya ada penambahan mesin cuci darah, sehingga tidak terjadi antrian diantara pasien.
“Karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada pihak Rumah Sakit, karena dengan cara atau gaya pelayanan mereka selama ini terbukti kami masih bisa bernafas,” ucap Pasien asal kabupaten Matim.