Peran Aktif Orang Tua
Menurut Salwinsah, S.Ag, ada beberapa peran penting orang tua dalam proses pembentukkan karakter seorang anak.
Pertama, pengontrolan jam belajar anak di rumah. Anak di beritahu untuk belajar di rumah secara rutin, mengulang kembali materi yang diperoleh dari guru saat di sekolah hari itu, mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh bapa-ibu guru serta diberi pemahaman kapan semestinya anak-anak memiliki waktu untuk bermain.
Kedua, orang tua harus memonitor perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka. Apabila ada nilai-nilai ulangan yang minus, anak dinasehati untuk lebih giat lagi dalam belajar.
Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap, moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan cara berkomunikasi dengan para guru untuk mengetahui perkembangan anak di sekolah.
Keempat, mengontrol efektivitas jam belajar anak di sekolah. Orang tua wajib menanyakan aktivitas yang dilakukan anaknya selama berada di sekolah. Entah aktivitas ekstrakurikuler atau pun intrakurikuler.
Selain hal-hal tersebut di atas ada beberapa hal lain yang mesti diperhatikan yaitu menolong dan membuat anak mampu untuk mengenali dirinya sendiri (kekuatan dan kelemahannya), menolong anak agar mampu melihat segala potensi yang ada dalam dirinya sesuai bakat dan minatnya, menolong anak mengembangkan dan membentuk fondasi yang kokoh, untuk keberhasilan hidupnya dan membantu anak merancang dan membingkai masa depan yang cerah dan gemilang dalam hidupnya.
Dalam realitas kehidupan berkeluarga, ada banyak kasus bahwa orang tua sering memaksakan kehendak mereka terhadap anak-anak mereka tanpa menyimak dan mengindahkan pikiran dan suara hati anak. Orang tua merasa paling tahu segala sesuatu yang terbaik untuk masa depan anak-anak mereka.
Hal ini sering dilakukan oleh orang tua yang berusaha mewujudkan impian mereka, yang tidak dapat mereka raih saat mereka masih berada dalam dunia pendidikan dan masih muda, melalui anak mereka. Peristiwa seperti ini tidak seharusnya terjadi bila saja orang tua menyadari segala potensi dan bakat yang dimiliki oleh anak mereka.
Para orang tua seharusnya memberikan dukungan moril dan sarana untuk membantu anak mereka mengembangkan potensi dan bakat yang ada. Ketika orang tua benar-benar memahami peran mereka, maka anak dalam masa remaja mampu mengatasi segala masalah yang berimbas pada tawuran antar geng atau pun aksi kriminal lainnya.
Pada masa ini anak sangat membutuhkan bimbingan dari orang terdekat seperti orangtuanya dalam proses pencarian jati dirinya. Pengawasan dan bimbingan dari orang tua sangatlah dibutuhkan agar seseorang dapat menjadi remaja yang terarah dan memiliki kepribadian yang bisa diandalkan oleh sesamanya, remaja yang bijak dan kreatif.
Orang tua harus menjadi figur yang selalu setia dan ikhlas mencintai anak-anaknya, mampu menyimak dan menggali potensi dan bakat yang ada di dalam diri anak-anaknya, memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran anaknya di sekolah. Orang tua diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus demi meminimalisir berbagai macam penyimpangan yang rentan terjadi pada anak-anak usia remaja.
Sebab, pendampingan yang maksimal dari orang tua senantiasa menjad bekal bagi anak-anaknya dalam menggapai masa depan yang lebih cerah dan gemilang sesuai dengan harapan bangsa dan negara.
BBiarawan Vokasionis
Sedang Studi Teologi di San Luigi-Napoli- Italia
Komentar