Pengembangan PLTP Ulumbu, PLN UIP Nusra Banjir Dukungan Warga Sampai Tokoh Adat

Warga lain, Elfridus Hambur, tokoh muda asal Gendang Leda, Desa Lungar, mengungkapkan, pembangunan PLTP Ulumbu niscaya berdampak positif bagi daerahnya. Selama ini, kata dia, persoalan yang muncul hanya karena adanya perbedaan pemahaman dari masyarakat.

“Kalau misalnya ada yang menolak, tinggal jelaskan lebih rinci lagi. Kalau masih menolak tinggal mengumpul saja masyarakat apakah program ini membawa dampak buruk, atau membawa dampak baik. Dan, sampai sekarang saya melihat lebih banyak dampak positif,” ucap Elfridus Hambur.

Menurut Elfridus, dengan kehadiran PLTP Ulumbu selama ini banyak infrastruktur di wilayah Poco Leok semakin optimal sehingga mendukung aktivitas masyarakat sekitar.

Kepala Desa Wewo, wellpad G pengembangan PLTP Ulumbu, mengungkapkan kekecewaannya apabila proyek infrastruktur kelistrikan yang satu ini sampai dibatalkan.

“Kami dan masyarakat Desa Wewo kecewa apabila pengembangan PLTP Ulumbu dibatalkan karena terlampau banyak waktu yang digunakan dalam berbagai kegiatan selama ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kornelis Wajong selaku putra asli Poco Leok mengatakan, pemerintah punya kewenangan untuk menyukseskan proyek ini. Agar dukungan semakin deras, Kornelis berharap PLN tetap merangkul masyarakat setempat, khususnya para pemilik lahan.

Dari pihak pejabat pemerintahan wilayah sekitar, anggota DPRD Kabupaten Manggarai fraksi Partai Hanura, Paulus Jemarus, menegaskan bahwa dirinya secara tegas mendukung langkah pemerintah pusat melalui PLN untuk mengembangkan PLTP Ulumbu di wilayah Poco Leok.

“Masyarakat kita sangat membutuhkan penerangan listrik,” kata Paulus Jemarus.

Penambahan jaringan di wilayah Poco Leok sebagai tempat pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 adalah langkah urgen yang mesti segera dilakukan. Hal tersebut merupakan komitmen PT PLN (Persero) dalam pembangunan pembangkit yang akan digarap di wilayah Poco Leok, sehingga wilayah tersebut menjadi prioritas utama penambahan jaringan di provinsi NTT.