oleh

Peneliti UGM Bersama Geo Dipa Energi Sulap Limbah Geothermal Jadi Pupuk Cair

Setelah diuji coba diterapkan pada lahan pertanian di Dieng, kata Pri Utami, pada 5 Juli lalu bertepatan dengan HUT ke 22 PT Geo Dipa Energi (Persero) dilakukan panen perdana pada demplot tanaman kentang. Panen dilaksanakan di salah satu lahan petani mitra yang berada di dusun Krajan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Panen kentang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Dr. Selo bersama Dirut PT Geo Dipa Energi (Persero) Yudistian Yunis, bersama Camat Batur Aji Piluroso, Kepala-kepala Desa, para petani mitra di seluruh kecamatan Batur, dan tokoh-tokoh masyarakat. Perhelatan panen perdana tersebut sarat nuansa budaya lokal, dengan menampilkan tarian Lengger yang diiringi dengan tembang-tembang penuh nasehat, tentang sinergi antar berbagai kepentingan dalam mencapai kesejahteraan dan keselarasan bersama alam.

Di acara panen perdana itu juga dilakukan edukasi mengenai sinergi antara pengembangan energi panas bumi dan upaya memajukan sektor pertanian yang berkelanjutan melalui Wayang Cinema “Sulasih-Sulanjana” besutan Dr. Citra Aryandari, anggota Pusat Penelitian Panas Bumi FT UGM yang berasal dari Institut Seni Indonesia (Yogyakarta).

Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Selo dan Dirut PT Geo Dipa Energi Yudistian Yunis mengapresiasi inovasi oleh tim peneliti, di mana pembuatan pupuk dan booster alami dari “limbah” panas bumi merupakan terobosan dalam pelestarian lingkungan.

Ngadisih, salah satu anggota peneliti yang lain, mengatakan booster dari bahan silika ini diharapkan dapat membantu mengurangi secara signifikan penggunaan pupuk kandang yang menimbulkan bau busuk dan merusak mikrobiologi tanah, serta mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimiawi.