oleh

Pemkab Manggarai Lakukan Rapat Kordinasi Persiapan Menghadapi Bencana Erupsi Gunung Anak Ranaka, Berikut Arahan Bupati Manggarai  

Itu artinya juga disiapkan ditingkat Pemeritah Kabupaten Manggarai, kalau letusan sampai disini (Ruteng), berarti semua harus pindah. “Kalau Letusan sampai di sini, kita semua memang harus pindah, pemerintahan ini juga harus pindah. Kita diskusikan rencananya, apakah harus pindah ke Cancar, Pagal atau dimana, paling tidak pembicaraan kita harus juga sampai ke hal tersebut. Kemauan alam tidak pernah ada yang tahu, tetapi upaya antisipasi perlu kita dibicarakan, mungkin bukan untuk hari ini tetapi masa depan,” jelas Bupati Hery

Selain itu, dalam arahannya Bupati Hery Nabit juga menyinggung tentang skenario anggaran, terutama anggaran yang akan dialokasikan pada awal pasca Letusan teutama H+1, 2 dan 3. Berkaca pada penanganan-penanaganan bencana dimanapun, bantuan biasanya akan tiba pada H+4 , H+5 dan seterusnya. “Bantuan itu akan sampai, setelah letusan itu terjadi dan itu akan tiba pada H+4 da seterusnya, lalu bagaimana dengan pengananan Hari pertama, kedua atau ketiga?,” katanya.

Terkait anggaran tersebut, dirinya menghimbau agar dalam rapat-rapat yang akan dilakukan masing-masing penanggungjawab sektor, harus dibicarakan juga berkaitan dengan persiapan anggaran dengan scenario penganggaran minimal. “Gunakan scenario penggaran minimal. Ini peting dan saya minta Pak Sekda sebagai Ketua TAPD, dalam rapat persiapan anggaran untuk tahun-tahun selanjutnya alokasikan khusus dana penanggulangan bencana, entah nanti akan terpakai atau tidak terpakai, tetap dianggarkan,” pintanya.

Pada bagian akhir arahan, Bupati Hery Nabit secara khusus minta Dinas Komunikasi dan Informatika agar dapat meng-counter terhadap berita atau informasi yang berkaitan dengan situasi pada Gunung Anak Ranaka. Tujuannya agar tidak terjadi kepanikan pada masyarakat. Pasalnya, informas-informasi yang beredar dalam berbagai platform Media Sosial tersebut telah menimbulkan kepanikan ditengah-tengah warga, terutama warga di sekitar anak Gunung Ranaka.

“Saya minta Dinas Kominfo Manggarai agar segera meng-counter berita-berita atau informasi-informasi yang berseliweran di media social, terutama terkait aktivitas anak gunung ranaka. Informasi-informasi yang tidak bertanggung jawab tersebut berpotensi menimbulkan kepanikan warga. Nah, kalau warga panik, ini bahaya besar. Sekali lagi pantau semua aktivitas di medsos, dan bila perlu jika orang atau pemilik akun kita kenal, datangi orangnya dan sampaikan bahaya dari informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya tersebut,” tegasnya.

Menurut Bupati, kalau dibiarkan maka akan muncul penilaian dari warga bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai tidak mampu memberikan kenyamanan terhadap warga Manggarai yang ujung-ujungnya Bupati yang akan disorot. “Bantu saya disini sekali lagi bantu saya disini, jangan main-main dengan informasi-informasi yang berpotensi membuat panik warga. Kalau Diskominfo tidak meng-counter maka akan berakibat fatal dan seolah-olah Pemerintah tidak dapat melakukan filter terhadap informasi-informasi yang dilakukan oleh oknum di Media Sosial,” tegasnya.