Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan untuk pengadaan Sekolah Rakyat, tahun ini ditargetkan sebanyak 200 unit. Sebanyak 53 Sekolah Rakyat selesai pada Juni 2025 dan sisanya 147 unit ditargetkan selesai akhir tahun.
“Kita berusaha targetnya untuk tahun ini akan memulai sebanyak 200 sekolah.Tetapi yang 53 sekolah pada posisi sudah siap untuk tahun ini, hanya perbaikan-perbaikan karena memanfaatkan bangunan eksisting. Selanjutnya sisanya 147 sekolah kita harus membangun dari baru,”kata Mensesneg.
Mensos Syaifullah Yusuf mengatakan lokasi Sekolah Rakyat tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, hingga Papua. Selain itu, dua perguruan tinggi, yaitu Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah menyatakan komitmen mereka dalam mendukung penyelenggaraan program ini.
“Luas Sekolah Rakyat yang dibutuhkan sesuai arahan Presiden adalah 5 – 10 hektar yang meliputi ruang kelas untuk SD, SMP dan SMA beserta seluruh fasilitasnya. Adapun desain prototipe disusun oleh Kementerian PU,” kata Mensos Syaifullah Yusuf.