oleh

Pelaksanaan UNBK SMAK St. Fransiskus Ruteng Berjalan Baik dan Lancar

Ruteng,swarantt.net  Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMU se-Indonesia akhirnya selesai hari ini Senin (08/04/2019). Begitu juga dengan SMAK St. Fransiskus Xaverius Ruteng. Tahun 2019 merupakan tahun yang ketiga SMAK Fransiskus melaksanakan UNBK.

Demikian disampaikan ketua Panitia UNBK SMAK St. Fransiskus Ruteng Drs. Noda Damianus kepada swarantt.net di ruang UNBK SMAK St. Fransiskus Ruteng Senin (08/04/2019).

Untuk persiapan pelaksanaan UNBK kata Dia dari segi fasilitas seperti laboratorium, jaringan internet dan jaringan listrik sudah dipersiapkan dengan baik sejak awal. Sehingga dalam   pelaksanaannyapun berjalan dengan baik dan lancar.

Jumlah peserta UNBK tahun ini jelas Dia sebanyak 258 orang. Ujian dibagi 3 sesi, setiap sesi diikuti kurang lebih 86 peserta. untuk kehadiran peserta UNBK dari 258 peserta semuanya hadir dari hari pertama sampai dengan hari terakhir hari ini.

Laboratorium UNBK jelas Dia menyiapkan 86 unit komputer, 5 unit untuk cadangan, sementara server 3 unit dan 1 unit untuk cadangan.

Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah RD. Martin Wiliam, Pr. Dia menambahkan sejak awal pelaksanaan UNBK tidak menemukan masalah terkait dengan tekhnis. Untuk target kelulusan Romo Martin menyampaikan 100% dengan kualitas yang baik.

“untuk kelulusan kita targetnya 100%, karena penentuan kelulusan juga merupakan kewenangan sekolah,tapi bukan lulus saja tetapi lulus dengan kualitas yang baik” kata Romo Martin.

Pada tahun pelajaran 2016/2017 SMAK St. Fransiskus tambah Romo Martin masuk ranking 5 besar tingkat Propinsi NTT untuk perolehan nilai UNBK yaitu dari  jurusan IPA dan IPS, sementara dari jurusan bahasa menempati urutan pertama. Begitu juga tahun pelajaran 2017/2018 IPS dan IPA tetap masuk peringkat kelima sedangkan bahasa melorot di posisi kedua.

Sehingga Dia berharap tahun ini SMAK Fransiskus kembali mendulang prestasi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ditanya soal aksi coret-coret seragam pasca siswa menyelesaikan UNBK Imam Projo ini menegaskan bahwa, sekolah sudah mengantisipasi hal tersebut dengan cara, pelaksanaan UNBK hari terkahir siswa diharuskan memakai seragam yayasan kuning putih. Tujuannya agar pihak sekolah gampang mendeteksi siswa-siswi yang melakukan itu. Selain itu siswa-siswi juga dilarang membawa kendaraan bermotor ke sekolah, agar tidak melakukan konvoi yang sampai mengganggu ketertiban umum.

Sanksinya kata Romo Martin sangat tegas yaitu pihak sekolah tidak akan memberikan Surat Keterangan Kelulusan kepada siswa-siswi yang bersangkutan.

Sementara itu Katarina Alviani Mbaki peserta UNBK saat ditanya apakah mengalami kesulitan saat mengerjakan soal, Dia mengaku UNBK  tahun 2019 agak mudah, karena hanya butuh ketelitian saja, sebab aplikasinya sudah ada.

Beda dengan menggunakan LJK harus hati-hati serta  membutuhkan ketelitian.
Terkait dengan butir soal apakah sulit atau tidak siswi jurusan bahasa ini mengaku tidak terlalu sulit karena hal ini tergantung pada persiapan.

Beda dengan siswa jurusan IPA Yulianus Harus. Dia menjelaskan untuk bisa mengerjakan butir-butir soal diperlukan persiapan yang matang dan rajin belajar. Apalagi soal yang dikerjakan begitu sulit, butuh penalaran yang ekstra untuk mengerjakannya. Ditanya soal mata pelajaran apa yang paling sulit Dia mengaku Matematika.

Dari segi kenyamanan laboratorium UNBK kedua siswa ini mengaku sudah sangat nyaman,sehingga tidak mengganggu konsentrasi mereka dalam mengerjakan soal UNBK. [Silve]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar