Sejak Desember 2023 hingga Januari 2024, sebutnya sekitar 50 ton cengkeh telah terjual oleh para petani ke pengepul, “itupun belum terjual semuanya. Saat ini masih ada petani cengkeh yang baru panen”.
Peredaran uang hasil penjualan komoditi rempah buruan penjajah di zaman belanda itu, sebut Kades Laurens diestimasi mencapai Rp.6,3 miliar sejak Desember 2023.
“Uang yang beredar di desa Wewo satu bulan terakhir mencapai Rp.6,3 miliar. Itupun belum terjual semua hasil panennya. Ada 57 KK yang tidak memiliki lahan Cengkeh di desa Wewo dari total seluruh dari 600 KK,” tutup Kades Wewo Laurensius.