Margereta yang hidup berdampingan berpuluhan tahun disekitar kawah panas Ulumbu, membantah sejumlah opini masyarakat turunnya hasil pertanian akibat PLTP Ulumbu.
“PLTP Ulumbu sudah belasan tahun aktif, kami masih kerja seperti biasa. Hasil pertanian kami tetap normal. Normal kalau kebunnya dirawat pak. Cengkeh, kopi, cokelat dan durian berbuah kalau dirawat,” tuturnya.
Konon, kata Margareta, sejumlah informasi yang ia dapat tanah di sekitar pembangkit listrik Ulumbu tersebut tak mendukung untuk pengolahan lahan pertanian akibat pencemaran lingkungan dampak pembangunan PLTP Ulumbu belasan tahun lalu. Namun nyatanya disekitar kawasan pembangkit listrik tersebut tanaman seperti cengkeh, kopi, cokelat serta tanaman lainnya tumbuh subur.
Ia juga, mengaku diatas lahan persawahannya dengan luas 1 hektar tersebut, dalam setahun ia bisa dua kali panen tanpa diserang hama.
Terkait dengan sumber air minum bersih jelas Margareta, sampai saat ini tidak ada kendala, bahkan untuk urusan mandi kata dia warga sering mandi air hangat yang langsung dari kawah atau sumber mata air lainnya sekitar kebun warga.