Oleh : Andrew Donda Munthe (Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Memasuki tahun baru 2023, pelaku usaha di sektor pariwisata berharap sektor ini kembali “bergairah”. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Sandiaga Salahuddin Uno, punya rasa optimistis yang tinggi bahwa tahun 2023 kondisi pariwisata Indonesia akan lebih baik. (Republika, 21/12/2022). Sekedar optimisme yang semu atau optimisme yang didukung dengan data dan fakta?
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ditargetkan pemerintah mengunjungi Indonesia pada tahun 2022 adalah sebanyak 3,6 juta. Target tersebut sebelum akhir tahun ini sudah tercapai. Kunjungan wisman pada tahun 2022 hingga bulan Oktober 2022 telah mencapai 3,9 juta. Kunjungan wisman diprediksi akan terus meningkat seiring dengan libur hari raya Natal dan Tahun Baru.
Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 16,12 juta pada tahun 2019. Mewabahnya virus Covid-19 mulai periode Maret 2020 membuat kunjungan wisman ke berbagai destinasi wisata di tanah air anjlok menjadi hanya 4,05 juta. Sepanjang tahun 2021, sektor pariwisata kita jatuh ke titik nadir dengan hanya 1,56 juta kunjungan wisman. Tahun 2022 merupakan titik awal kebangkitan sektor pariwisata dengan meningkatnya kunjungan wisman dan diharapkan akan terus naik di tahun-tahun mendatang.
Kunjungan wisaman ke Indonesia sepanjang tahun 2022 (Januari – Oktober 2022) didominasi oleh negara-negara tetangga. 4 Negara tetangga yang warga negaranya menjadi wisman dan menikmati pesona Indonesia adalah dari Malaysia (19,8 persen), Timor Leste (14,3 persen), Australia (12,1 persen) dan Singapura (9,9 persen). Wisman dari negara lain seperti India, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Tiongkok dan negara-negara lain persentasenya masing-masing kurang dari 4 persen.