Open Ceremony Festival Golo Curu Ruteng Begitu Semarak dan Meriah

Ketua Umum Panitia Festival Jahang Fansi Aldus dalam sambutannya mengucapkan rasa syukurnya karena setelah sekian lama persiapan yang dilakukan oleh panitia akhirnya semua berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

“hari ini kita hadir dalam acara parade etnik, dan selebrasi kultural Maria Ratu Rosari, dalam rangkian kegiatan festival golo Curu yang ke dua, tahun 2023,kami panitia sungguh bersuka cita sebab akhirnya setelah berbagai persiapan even yang direncanakan akan diselenggarakan setahun sekali ini, tiba di gelaran kedua dan menjadi lebih berkembang”, katanya.

Lebih lanjut Ketua Umum yang juga Sekda Kabupaten Manggarai ini Festival tahun 2023 ini merupakan Festival yang kedua setelah pada tahun 2022 dilaksanakan festival Golo Curu yang pertama. Dari pengalaman pertama diadakan festival lanjutnya pada festival yang kedua ini telah banyak melakukan penyesuaian, perubahan serta penambahan item-item kegiatan.

Festival ini juga kata sekda Fansi sebagai media untuk mempersatukan masyarakat tanpa melihat latar belakang, suku agama dan ras. Keberhasilan festival ini juga kata dia berkat kerja kolaborasi pihak gereja keuskupan Ruteng dan pemkab Manggarai, serta seluruh masyarakat Manggarai dari berbagai etnik dan lintas agama.

“pada tahun ini ruang festival dibuka secara luas, untuk pelaku ekonomi kreatif, para seniman, pegiat literasi dan kebudayaan, kelompok kreator, kelompok-kepompok kategorial gereja, dan umat lintas etnik, lintas agama, lintas usia, serta semua umat paroki yang terlibat, tidak berlebihan rasanya kalau kami melihat salah satu model persekutuan atau dalam bahasa gereja Katolik dengan nama koinonia, satu dari tugas panggilan kita sebagai gereja umat Allah di muka bumi ini” tutup sekda Fansi.

Vikjen Keuskupan Ruteng RD. Alfons Segar, PR dalam sambutannya mengatakan, Festival Golo Curu merupakan kegiatan petrayaan iman yang dilakukan dengan penuh suka cita. Sebab iman kata Dia perlu dirasakan dalam kebersamaan dan dalam afmosfer penuh persaudaraan. Iman kata Imam projo ini juga perlu dibawa ke tengah-tengah dunia, ke tengah masyarakat, karena iman perlu meresapi kehidupan ekonomi, budaya , politik dan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dalam tahun 2023 ini, keuskupan Ruteng lanjutnya memfokuskan karya iman harus terlibat dalam kehidupan sehari-hari dan mensejahterkana semua umat.

“karena itu dalam Festival ini kita mengadakan pameran ekonomi kreatif yang melibatkan pelbagai UMKM utusan paroki-paroki se-keuskupan Ruteng, UMKM sampingan pemda kabupaten Manggarai serta UMKM Masyarakat termasuk didalamnya lintas agama, dan etnis” kata Romo Alfons.

Romo Alfons pun berharap semoga pameran pada festival Golo Curu bukan saja hanya memamerkan produk-produk yang dihasilkan masyarakat tetapi juga mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan mutu produksi dan memperluas jaringan dalam kegiatan ekonomi mereka. Ekonomi yang kreatif, inovatif bertimbuh terutama bila berakar dan berkembang dalam akar dalam budaya yang unik dan inklusif.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan