Lorens juga bertanya apakah proyek HRS dalam kontraknya tidak ada cor beton samping kiri dan kanan tetapi diganti dengan pekerjaan lain misalnya penambahan volume. Kalau kondisi ini lanjut Dia tetap dibiarkan jalan tersebut akan cepat mengalami kerusakan, karena sirtu yang ditimbun pada bagian pinggir kanan dan kiri jalan tersebut sudah teegerus terbawa banjir.
“saya tidak tau ya, apa dalam kontarknya disuruh timbun menggunakan sirtu atau bikin cor beton, atau mungkin cor beton diganti dengan pekerjaan lain, misalnya penambahan volume, kita sebagai masyarakat butuh kejelasan dari pihak kontraktor, muda-mudahan keluhan yang kami sampaikan cepat ditanggapi oleh kontraktor, biar tidak asal menuduh, juga kepada pemerintah, harus cek ke lokasi, yang perlu diingat bahwa kondisi ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan, kami minta aparat penegak hukum lah agar memantau semua proyek, biar transparan tidak ada yang diuntungkan juga tidak ada yang dirugikan”, kata Lorens.
Pantauan SwaraNTT.Net di lokasi terlihat sepanjang jalan mulai dari Tangkul sampai Watunggong tampak bagian pinggir jalan tersebut terlihat hanya ditimbun menggunakan sirtu. Kondinya memang sangat berbahaya bagi pengendara. Sebab sirtu yang berada di pinggir jalan tersebut sebagiannya sudah digerus banjir hingga memenuhi jalan. Sehingga para pengendara harus ektra hati-hati kalau tidak mau celaka.
Pihak kontraktor PT. Menara sudah dihubungi media ini melalui pesan WhatsApp, untuk meminta klarifikasinya,namun hingga berita ini diturunkan belum mendapat tanggapan.