Rangkaian upacara dimulai pada sore hari dengan prosesi ‘Barong Wae‘, di mana masyarakat bersama-sama berjalan menuju mata air terdekat. Sambil diiringi doa dan nyanyian tradisional, para tetua adat memimpin jalan menuju mata air yang diwariskan turun-temurun sebagai sumber kehidupan. Sesampainya di sana, masyarakat menyampaikan doa syukur dan mengundang leluhur untuk berpartisipasi dalam Penti yang akan berlangsung di rumah gendang.
Prosesi berikutnya adalah ‘Barong Compang‘, yang berlangsung di altar ‘batu compang‘ di depan rumah gendang. Ritual ini bertujuan untuk mengundang leluhur agar hadir dalam perayaan Penti esok paginya. Setelah itu, seluruh warga dan tamu undangan masuk ke rumah gendang untuk melakukan upacara ‘Teing Hang‘ ritual di mana setiap keluarga memberikan makanan kepada leluhur sebagai bentuk persembahan. Upacara ‘Teing Hang‘ ini berlangsung dari malam hingga dini hari.