oleh

Menuju Kemandirian Energi, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan 3,2 Gigawatt

“Kita punya sumber daya alam yang cukup besar. Kita sekarang punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini. Untuk itu, saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu di dunia negara yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan, energi bersih, green energy yang mengurangi emisi karbon,” jelas Prabowo.

Terkait dengan energi hijau (green energy), Menteri ESDM menambahkan, saat ini dari total listrik eksisting di seluruh Indonesia sebesar 101 gigawatt (GW), yang dikelola PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebesar 72-75 GW dengan persentase yang menggunakan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 15-16% dengan target 23% pada tahun 2025 maka ada defisit sebesar 8 GW dan Pemerintah menyakini akan dapat menyelesaikannya sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.

“Dengan kondisi yang ada, Insya Allah kita akan mampu mengejar apa yang menjadi target kita semua, termasuk peresmian proyek kelistrikan hari ini dimana 89% dari total 3,2 GW merupakan listrik berbasis energi bersih,” ungkap Bahlil.

Bahlil melanjutkan bahwa 89% dari total kapasitas 3,2 GW listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) berasal dari sumber energi gas dan energi terbarukan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung komitmen Presiden, baik di dalam negeri maupun di forum internasional, dalam mempercepat transisi energi dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis fosil menuju energi baru terbarukan.