oleh

Meninggal Saat Melahirkan di RSUD Ruteng, Keluarga Sebut Ada Kelalaian dari Petugas

“Lalu kami tanya, apakah harus tunggu lahir normal atau ada alternatif lain untuk pasien ini. Namun jawaban mereka ‘ pak ite (kamu) tidak tau apa-apa, kita kerja berdasarkan prosedur, dengan marah-marah,” ungkap Marselinus meniru pernyataan petugas.

Padahal lanjut dia, pihak keluarga hanya mau mengeluh dan menyampaikan terkait keadaan dan kondisi dari pasien.

“Sore hari pasien keadaanya sudah tidak sadarkan diri (pingsan). Lalu dalam keadaan huru-hara petugas akhirnya baru dorong ini pasien ke tempat operasi. Saat berjalan ke tempat operasi, satu bidan menekan badan dari pasien. Sampai disana masih belum sadarkan diri langsung dioperasi, iya kita juga tidak tau seperti apa di dalamnya yang selanjutnya dari ruangan itu mereka juga pindah pasien ke ruangan Aiciu,” ujarnya.

Kendati demikian kepada pihak rumah sakit, Marselinus pun bertanya soal penanganannya.

“Apakah prosedurnya tunggu pasien sekarat baru bisa di operasi? meski kami jujur bahwa kematian ini tuhanlah yang punya kuasa. Tetapi kita manusia hanya berusaha untuk bertahan tapi kalau prosedurnya begini, ini yang kami sesalkan kok bisa seperti ini penanganan pasien disini,” bebernya.

Senada, Alfonsius Bungkar (36) menceritakan jika pasien masuk dalam keadaan normal, namun dalam perjalanan pasien mulai merintih kesakitan. Namun kendati begitu, pihak petugas pun direspon hanyalah menyesatkan keluarga dan pasien.

“Istri saya masuknya tanggal 28 Desember, yang saya kecewa itu dari jam 12 siang, pasien sudah rasa sakit. Begitu dia teriak, beberapa bidan menyampaikan ‘jangan teriak memang begitu resikonya’ tunggu jadwal baru teriak sebantar,” ucap Alfonsius suami dari pasien itu dengan mata berkaca-kaca.