Oleh : Willy Grasias
Saat ini era digital menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia modern, disini sumber energi terbarukan yang mulai diperhatikan dan dikembangkan untuk menopang kehidupan manusia modern adalah listrik.
Listrik menjadi sumber energi yang vital baik untuk masa depan maupun masa sekarang, setiap hal yang dilakukan manusia modern tergantung dengan listrik dari memasak, mencuci, cash ponsel, menjalankan perangkat elektronik, menyalakan lampu dan banyak hal lainnya yang kita lakukan berkaitan dengan listrik.
Digitalisasi memang membawa perubahan manusia ke arah yang lebih simple, meningkatnya penggunaan AI dan Robotik juga memberikan pesan dunia masa depan listrik benar-benar menjadi peyangga utama.
Maka pertanyaannya apa yang terjadi bila manusia modern hidup tanpa listrik satu hari saja?
Berkaca pada kerusakan listrik di tanggal 4 Agustus 2019 untuk pasokan Pulau Jawa dan Bali, terlihat manusia akan dilanda kejenuhan bahkan banyak perusahaan yang mengalami kerugian karena tidak bisa beroperasi dengan baik. Digitalisasi dan internet masa kini memang memberikan dampak yang luar biasa bila ternyata listrik itu lumpuh.
Maka manusia modern yang terlena dengan kemudahan akibat listrik bisa saja mengalami depresi, jenuh, bosan, karena mereka tidak siap bila harus kehilangan listrik dari hidup mereka.
Saat ini listrik masih banyak didapatkan dari PLTU tentu saja bahan bakar fosil masih teramat perlu untuk bahan baku listrik, manusia masih mengandalkan pengolahan listrik dari bahan alam. Kalau saja alam ini rusak, akibat terjadinya bencana atau perang yang dahsyat lalu listrik menjadi hal yang sulit ditemukan maka manusia akan kembali restart ke zaman belum adanya listrik.
Kehidupan mereka akan survival dengan segala cara, tetap bisa hidup namun karena mereka sudah ada pengetahuan tentang listrik. Manusia akan membuat listrik yang sederhana seperti memanfaatkan aliran air sungai, atau cahaya matahari.
Namun kesempatan hidup tanpa listrik bagi manusia modern persentasenya sangat kecil, sebab listrik pertama kali ditemukan pada sekitar tahun 600 sebelum masehi (SM) oleh seorang cendekiawan asal Yunani yang bernama Thales yang meneliti batu amber lalu disempurnakan oleh ilmuwan asal Inggris yaitu William Gilbert, setelah meneruskan penelitian terhadap batu amber pada tahun 1733, lalu terus dilanjutkan oleh Charles du Fay, Benjamin Franklin, hingga ilmuwan dari Italia bernama Alessandro Volta, disempurnakan pada tahun 1831 oleh Michael Faraday yang memberikan pengetahuan listrik hingga seperti sekarang ini. Tentu keberadaan listrik saat itu banyak diterpa bencana dan perang, namun listrik tetap ada bahkan semakin berkembang, akan hampir mustahil bila listrik akan punah dan lumpuh kalau bumi tidak hancur.
Terlebih teknologi panel surya kini sudah dijual bebas walau harganya masih mahal, bukan tak mungkin nantinya solar panel akan dijual murah karena listrik semakin menjadi primadona. Kendaraan listrik tentu menjadi salah satu pemicu manusia memberikan cadangan listrik dirumah agar tidak bergantung pada PLN.
Perlahan namun pasti panel surya akan diproduksi massal dengan biaya yang lebih murah karena permintaan cenderung meningkat. Maka rumah-rumah sederhanapun memiliki panel suryanya sendiri, kalau listrik PLN lumpuh tidak akan banyak berpengaruh dimasa depan.
Jadi listrik menjadi bagian sangat penting untuk kehidupan manusia modern, adakah di desamu saat ini yang tidak ada listrik?
Panas bumi adalah penghasilkan energi listrik
Energi panas bumi juga dikenal dengan nama energi geothermal yang berasal dari bahasa Yunani. Dalam bahasa Yunani kata “geo” memiliki arti bumi dan kata “thermal” memiliki arti panas jadi ketika digabungkan kata geothermal memiliki arti panas bumi.
Energi panas bumi sendiri dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi merupakan sumber energi bersih dan hanya melepaskan sedikit gas rumah kaca.
Menurut UU No. 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi, sumber daya panas bumi adalah suber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik atau pemanfaatan langsung panas bumi adalah untuk menghasilkan energi listrik lainnya.
PLTB Salah satu pemanfaatan energy panas bumi
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan.
Steam tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju condenser sehingga steam tersebut terkondensasi menjadi air.
Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air. (smiagiaundip.wordpress)