Setelah mendapatkan persetujan serta dukungan moral dan material dari otoritas gereja, ia bersama relawan lain seperti; perawat, biarawati, seminaris, pendeta, dokter, profesor, dan mahasiswa, memberikan pelayanan keperawatan di Paroki dan seluruh Keuskupan Agung di Krakow. Ia juga mengatur kegiatan retret bagi pasien, yang tujuannya untuk mengembalikan kegembiraan dan semangat hidup serta memberi kekuatan untuk memikul salib mereka.
Mengikuti perayaan ekaristi setiap hari, Hana menyadari bahwa perlu adanya pelayanan Misa Kudus di Rumah Sakit dan kunjungan pastoral ke rumah orang sakit. Dia juga mengadakan pertemuan dan retret bagi perawat dan sukarelawan untuk menjelaskan tentang perawatan dari sudut pandang spiritual. Hanna bekerja sama dengan Uskup Agung Karol Wojtyła, untuk kepentingan mereka yang sakit.
Perjuangan melawan kanker yang ia derita, akhirnya berakhir pada Minggu pagi, 29 April 1973 di Kraków, Hana menutup mata setelah mendapatkan Sakramen Minyak Suci dari Pastor Franciszek Macharski. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Rokowiecki. Misa dan upacara pemakaman dipimpin oleh Kardinal Karol Wojtyła.
Pada tahun 1995, Asosiasi Perawat dan Bidan Katolik mengajukan permintaan kepada Kardinal Franciszek Macharski untuk melakukan kanonisasi bagi Hanna. Ini adalah pertama kalinya pengajuan petisi kepada Gereja untuk mengkanonisasi salah satu anggota profesi. Proses beatifikasi di mulai di Polandia pada 28 April 1997. Pada 6 April 2016, jazadnya digali untuk kepentingan penyelidikan dan dimakamkan kembali pada 7 April yang dipimpin Kardinal Franciszek Macharski.
Paus Fransiskus menyatakan Hanna sebagai Venerabilis pada 30 September 2015 dan dibeatifikasi pada 28 April 2018 di Polandia. Misa beatifikasi dipimpin langsung oleh, Kardinal Angelo Amato.
Pandemi Covid-19 merupakan tantangan spiritual bagi kita semua, untuk tumbuh dalam kasih kepada Allah, dan kasih kepada sesama. Kita diundang untuk memperbaharui hubungan kita denganNya dan melakukan pertobatan sejati melalui doa, perayaan ekaristi dan kasih kepada sesama.
Belas kasih, serta semangat melayani yang dapat kita teladani dari Beata Hanna Helena Chrzanowska, mengajarkan kita untuk tidak menutup mata dan telinga pada mereka yang mengalami kesulitan hidup ditengah Pandemi Covid-19. Kita semua memiliki kesempatan yang sama untuk berbuat kasih. Segala hal, sekecil apapun ketika dilakukan dengan kasih dan cinta, akan memiliki makna dan buah yang luar biasa. Kita diajak untuk merenungkan: apa yang dapat saya lakukan hari ini untuk membantu sesama yang membutuhkan?