Hanna menempuh pendidikan di sekolah menengah yang dikelola oleh para suster Ursulin dan lulus dengan prestasi yang memuaskan. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, dia mengikuti kursus Palang Merah untuk membantu korban perang Bolshevik Polandia. Setelah lulus dari Sekolah Perawat Warsawa pada tahun 1924, ia mendapatkan beasiswa untuk memperdalam ilmu keperawatan ke Prancis dan Belgia.
Selama tahun 1926-1929, bekerja sebagai pengajar di Sekolah Keperawatan Kraków dan menjadi Wakil ketua dari Asosiasi Perawat Profesional Polandia selama bertahun-tahun. Hanna, pernah menjadi editor publikasi bulanan “Nurse Poland”. Dan untuk mengatur status profesional perawat di polandia, Hanna juga turut berpartisipasi aktif dalam mempersiapkan Undang-Undang tersebut. Serta mempunyai andil dalam pembentukan Asosiasi Perawat Katolik Polandia, pada tahun 1937.
Sebagai perawat dan pemimpin, ia dikenal karena kesederhanaan serta dedikasinya dalam melayani sesama. Di awal perang Dunia II, dia kembali ke Kraków dan secara sukarela bekerja dengan Komite Kesejahteraan Polandia, mendedikasikan seluruh kekuatan dan keterampilan yang ia miliki untuk mengurus para pengungsi, tahanan, dan orang-orang terlantar. Dia merawat anak yatim piatu, termasuk anak-anak Yahudi, serta mencari keluarga angkat dan tempat penampungan yang aman untuk mereka.
Dia bahkan turut andil dalam mengorganisir perkemahan musim panas di luar Kraków dan membantu memberi makanan dan susu untuk anak-anak yang kelaparan. Ia bekerja tanpa kenal lelah, dan mengabdikan diri untuk sesama yang miskin, ditinggalkan, diasingkan, lemah, dan terpinggirkan. Kekejaman perang dunia II, membawa peningkatan pada kehidupan spiritualnya, dengan doa pribadi yang mendalam dan penghormatan terhadap Ekaristi.
Setelah perang, Hanna Chrzanowska kembali bekerja di Sekolah Keperawatan Kraków sebagai kepala departemen keperawatan komunitas. Sebagai pendidik, ia selalu menekankan pada semangat pelayanan yang otentik kepada orang sakit, merawat pasien dengan bermartabat dan memperhatikan tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kebutuhan spiritual. Selama menjalankan tugasnya, Hanna tidak pernah menyembunyikan keyakinan agamanya atau keterikatannya pada nilai-nilai Kristen.
Setelah pensiun, Hanna memutuskan untuk memberikan perawatan kesehatan bagi orang miskin, terlantar, lanjut usia, cacat dan sakit kronis berdasarkan struktur gereja. Ia meminta nasihat dari Pastor Karol Wojtyła, yang kemudian menjadi uskup Kraków (sekarang Santo Paus Yohanes Paulus II) dan bertemu dengan Pastor Ferdynand Machay, dari Basilika BVM di kota tua.