Namun raihan ini ungkapnya bukan tanpa kendala, sebab survey kepuasan pengguna lulusan tahun 2022 mencatat beberapa kekurangan seperti komunikasi, kerjasama dan pengembangan diri para lulusan.
“Komitmen kami, menghasilkan perbaikan nyata kurikulum, lulusan yang berkualitas dan kemampuan sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman, pendidikan berbasis MBKM menjadi panggilan untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif, interaktif dan berorientasi pada hasil” katanya.
“FGD hari ini adalah awal yang menginspirasi kami semua menuju revitalisasi dan akselerasi pembaharuan kurikulum. Dengan melibatkan semua elemen yang terlibat dalam ekosistem pendidikan anak usia dini seperti ahli bidang kurikulum PGPAUD, pengguna lulusan, mitra sekolah dan swasta, praktisi PAUD, dosen, dan mahasiswa” jelasnya.
Dia meyakini kolaborasi akan menghasilkan kurikulum yang berdampak nyata pada kualitas pendidikan. Metode “backward design” yang dipilih adalah bukti komitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dan unggul sesuai kebutuhan masyarakat.
Dalam upaya memaksimalkan peluang kerja lulusan, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi, akan dikembangkan Prosedur Operasional Baku (POB) dan panduan konversi/rekognisi aktivitas belajar mahasiswa di luar kampus.