Dalam menghadapi pandemi virus Corona COVID-19, Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) perlu terus diperkuat. Apalagi UMKM tidak lagi dipandang sebagai alternatif, melainkan sebagai tulang punggung atau pondasi ekonomi negara.
Pondasi yang kokoh pada UMKM , menjadi modal terkuat dari badai resesi sekarang ini. Perlu segera bangkit dan melakykan ekspansi keluar. Perlu cara cara tak biasa agar keluar dari resesi global sekarang ini. Ketika UMKM tidak bisa menghasilkan produk, UMKM bisa mengganti produk mereka dengan yang lain.
Itulah yang membuat ekonomi kita bisa bertahan hingga ini, meski terseok-seok.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam upaya memperkuat UMKM, yaitu finansial, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan inovasi model pemasaran terkini.
Untuk finansial harus dipisahkan, mana yang bisa jadi modal dan yang sudah tidak bisa. Kemudian biaya produksi juga harus selektif, mana yang perlu diproduksi dan tidak.
UMKM juga didorong harus meningkatkan pengetahuan yang luas serta memanfaatkan teknologi pemasaran yang ada saat ini seperti internet. Intinya, UMKM diharapkan dapat mengelola seluruh potensi yang ada dengan memperhatikan hulu dan hilir lebih jelas lagi. Sehingga suatu saat ada permasalahan yang sama, UMKM sudah bisa cukup kuat. Dalam menjalankan sebuah bisnis, untung rugi adalah hal yang harus diterima. Almarhum Bob Sadino dalam bukunya, Belajar Goblog dari Bob Sadino mengatakan bahwa “Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat dan jika untung maka bertambahlah syukur saya!”. Jadi, untuk Anda yang saat ini belum meraih kata sukses dalam berbisnis teruslah berusaha menghadapi tantangan dalam berbisnis.
Hampir semua pebisnis (mikro, kecil, menengah, ataupun besar) pasti pernah menerima banyak tantangan yang tidak ringan. Untuk menghadapi tantangan tersebut butuh dedikasi dan kerja keras dari pebisnis itu sendiri. Lalu apa saja tantangan yang sering dihadapi oleh pebisnis saat memulai bisnisnya dari kecil?